Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 10 April 2025 | 22:24 WIB
Produk UMKM Palembang jadi souvenir maskapai Garuda Indonesia

Kehadiran Garuda Indonesia sebagai mitra strategis turut memperkuat dampak dari kegiatan ini. Melalui sinergi tersebut, pengalaman terbang bersama Garuda menjadi lebih dari sekadar perjalanan; melainkan juga momen untuk mengenal dan mengapresiasi hasil karya UMKM yang dihadirkan dengan penuh kebanggaan.

Produk UMKM Palembang jadi souvenir maskapai Garuda Indonesia

Bawa Cita Rasa Lokal

Setiap produk UMKM yang terbang bersama penumpang Garuda Indonesia itu punya cerita dan membawa nuansa identitas lokal yang khas, sekaligus menunjukkan kualitas UMKM yang mampu bersaing.

Keripik Tempe Bu Mar, adalah produk olahan tempe dari sebuah Jalan Asia, dengan latar pemukiman perkotaan di Kelurahan Plaju Ulu, Kecamatan Plaju, yang tumbuh dengan semangat mempertahankan warisan sebagai produsen tempe tertua di Kota Palembang. Sejak 1952, tempe di Kota Palembang diproduksi dari Kampung Tempe yang sekarang merupakan binaan Program TJSL Kampung Pangan Inovatif dari Kilang Pertamina Plaju.

Baca Juga: Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?

Tak jauh dari Kampung Tempe Plaju Ulu, ada juga rumah produksi kue kering Orchid, yang digerakkan oleh tangan seorang pemuda, dengan racikan aneka kue yang menjadi santapan andalan saat momen lebaran. Nastar adalah salah satu produk andalannya.

Ada juga Teh Herbal Bu Jamiah, yang pernah melenggang hingga masuk sebagai salah satu suvenir bagi para delegasi di perhelatan G20 pada 2022 lalu, dimana Bu Jamiah, produsen teh ini, memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk disulap menjadi kebun herbal, yang menjadi bahan baku produksi tehnya, seperti daun mint, bunga rosella, sambiloto hingga daun bidara.

Ecoprint Scrunchies, menjadi salah satu produk UMKM Rosella Ecoprint yang menjadi simbol fesyen berkelanjutan dari Kecamatan Plaju, dimana proses pembuatannya memanfaatkan warna-warna dari zat dedaunan yang tumbuh di halaman rumah warga.

Ada juga Kopi Muara Cawang, yang diolah dari tanaman kopi di dataran tinggi Sumatera Selatan, tepatnya di Desa Singapure, Kabupaten Lahat. Kopi jenis arabika ini diolah BUMDes dengan proses sangrai yang secara penuh menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 2,2 kWp sebagai sumber energi baru terbarukan di daerah itu.

Rachmi menambahkan, semangat Kilang Pertamina Plaju dalam memberdayakan UMKM diikuti dengan inisiatif untuk memperkuat cita rasa lokal yang mampu bersaing luas. “Kami tumbuh bersama masyarakat, dan terus berharap agar senantiasa menularkan semangat berkelanjutan kepada pelaku UMKM sebagai simpul ekonomi kerakyatan,” kata Rachmi.

Baca Juga: Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak

Inisiatif ini juga menjadi upaya BUMN dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang fokus utamanya mencakup pertumbuhan ekonomi inklusif, pemberdayaan komunitas, serta penguatan kemitraan strategis yang berdampak positif bagi masyarakat.

Load More