SuaraSumsel.id - Untuk mengatasi kemacetan yang semakin parah, Pemerintah Kota Palembang berencana menerapkan sistem ganjil-genap di jalur nasional yang membentang dari Simpang Polda hingga simpang Rumah Sakit atau RS Charitas.
Rencana ini dibahas dalam Rapat Forum Lalu Lintas (Traffic Board) Kota Palembang, di kantor Bappeda Litbang. Perencana Ahli Utama Pemkot Palembang, Harrey Hadi, menyatakan bahwa solusi mengurai kemacetan mulai menemukan titik terang namun masih memerlukan koordinasi lebih lanjut dengan seluruh pemangku kepentingan sebelum kebijakan ini diputuskan oleh Wali Kota Palembang.
Kepala Dinas Perhubungan Palembang, Agus Supriyanto menjelaskan bahwa forum tersebut telah menyepakati penerapan sistem ganjil-genap di jalur nasional mulai dari Simpang Polda hingga Charitas.
Pemberlakuan kebijakan ini akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk PPTD dan pihak-pihak yang terdampak.
Agus menekankan bahwa sistem ganjil-genap ini harus dirapatkan dengan detail karena menyangkut jalan nasional, dan pelaksanaannya masih dalam tahap pengecekan serta persiapan.
Kasatlantas Polrestabes Palembang, AKBP Yenni Diarty, menegaskan dukungan penuh terhadap kebijakan yang dirancang pemerintah kota untuk mengurangi kemacetan.
Ia juga menekankan pentingnya komitmen dari seluruh pihak, baik pemangku kepentingan maupun masyarakat, demi kelancaran dan ketertiban lalu lintas di Palembang.
Yenni menambahkan bahwa pelaksanaan kebijakan ini akan dipantau dengan ketat agar berjalan sesuai aturan dan tetap mengutamakan kenyamanan masyarakat.
Dengan penerapan sistem ganjil-genap ini, diharapkan arus lalu lintas di Palembang semakin tertata dan kemacetan di titik-titik rawan dapat terurai. Namun, pemerintah menegaskan bahwa sosialisasi dan koordinasi yang matang akan dilakukan sebelum kebijakan ini benar-benar diterapkan.
Baca Juga: Tol Palembang-Betung Ditargetkan Rampung April 2026, Ini Progres Terbarunya
Rapat Persiapan Aturan Ganjil-Genap di Palembang
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Palembang, Agus Supriyanto menjelaskan bahwa ada enam pokok pembahasan dalam forum tersebut, salah satunya adalah masalah kemacetan di sejumlah titik strategis, seperti arah Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II di depan Hotel Santika Premiere dan kawasan Dr. M Isa.
Untuk sistem ganjil genap, Agus mengungkapkan bahwa forum telah menyepakati penerapannya di jalur nasional mulai dari Simpang Polda hingga Charitas.
Pemberlakuan kebijakan ini nantinya akan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk PPTD dan pihak-pihak yang terdampak.
“Kami sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak. Sistem ganjil genap ini harus dirapatkan dengan detail karena menyangkut jalan nasional. Pelaksanaannya masih dalam tahap pengecekan dan persiapan,” jelas Agus.
Kasatlantas Polrestabes Palembang, AKBP Yenni Diarty, SIK, menegaskan bahwa pihaknya mendukung penuh kebijakan yang dirancang pemerintah kota untuk mengurangi kemacetan.
Ia juga menekankan pentingnya komitmen dari seluruh pihak, baik stakeholder maupun masyarakat, demi kelancaran dan ketertiban lalu lintas di Palembang.
“Pada prinsipnya, kami mendukung penuh rencana kebijakan ini. Pelaksanaannya nanti akan kami pantau dengan ketat agar berjalan sesuai aturan dan tetap mengutamakan kenyamanan masyarakat. Tentu kita semua berharap kebijakan ini membawa kebaikan untuk Palembang yang lebih tertib dan lancar,” tutur Yenni Diarty.
Dengan penerapan sistem ganjil genap ini, diharapkan arus lalu lintas di Palembang semakin tertata dan kemacetan di titik-titik rawan bisa terurai.
Namun, pemerintah menegaskan bahwa sosialisasi dan koordinasi yang matang akan dilakukan sebelum kebijakan ini benar-benar diterapkan.
Perencana Ahli Utama, Ir. H. Harrey Hadi, M.S juga menjelaskan berbagai permasalahan lalu lintas khususnya kemacetan di titik-titik rawan di Palembang, menjadi sorotan utama.
Harrey Hadi menegaskan bahwa solusi untuk mengurai kemacetan mulai menemukan titik terang, namun tetap membutuhkan pemantapan di lapangan sebelum kebijakan ini diputuskan oleh Wali Kota Palembang.
“Kita sudah membahas beberapa titik macet dan mencari solusi yang disepakati bersama. Namun, perlu koordinasi lebih lanjut dengan seluruh stakeholder agar kebijakan yang diterapkan tidak mengganggu masyarakat,” ujar Harrey Hadi.
Berita Terkait
-
Tol Palembang-Betung Ditargetkan Rampung April 2026, Ini Progres Terbarunya
-
Jadwal Imsakiyah 14 Maret 2025: Wilayah Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir
-
Sedekah Kuota Ramadan! Tri Ajak Anak Muda Berbagi Kebaikan Hanya dengan Satu Klik
-
Jadwal Buka Puasa Kota Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir 13 Ramadan 1446 H
-
Sindikat Solar Subsidi Terbongkar, Kakak Beradik Ditangkap Saat Beraksi di SPBU Palembang
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
Terkini
-
UMKM Aiko Maju Tumbuh Bersama BRI dan Program MBG di Kepulauan Siau
-
Promo Merdeka Wyndham Opi: Menginap Dapat Tumpeng & Buffet Rp80 Ribu
-
Selvi Gibran Borong Songket di Palembang, Produk UMKM Sumsel Langsung Ludes
-
Sumsel Tuan Rumah Pornas Korpri 2025, ASN dari Seluruh Indonesia Datang
-
Laba Semen Baturaja Melejit, Dari Single ke Double Digit di Semester I 2025