SuaraSumsel.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Provinsi Sumatera Selatan mengalami deflasi sebesar 0,41 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada Februari 2025. Penurunan harga sejumlah komoditas, seperti tarif listrik, cabai merah, daging ayam ras, dan bawang merah, menjadi faktor utama terjadinya deflasi.
"Deflasi ini lebih rendah dibandingkan inflasi pada Februari 2024 yang tercatat sebesar 0,01 persen," ujar Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto, Senin (4/3/2025).
Berdasarkan data BPS, dua kelompok pengeluaran utama mengalami penurunan, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami perubahan indeks 0,79 persen dengan andil deflasi 0,24 persen.
Selain itu, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mengalami perubahan indeks 3,58 persen dengan andil deflasi 0,46 persen.
Baca Juga: Investasi Ekonomi Sumsel Tembus Rp70,92 Triliun, Serap 47.792 Tenaga Kerja
"Komoditas utama penyumbang deflasi kali ini adalah penurunan tarif listrik," tambah Wahyu.
Meski secara bulanan mengalami deflasi, secara tahunan (year-on-year/yoy), Sumsel tetap mencatat inflasi sebesar 0,49 persen pada Februari 2025. Penyumbang utama inflasi tahunan berasal dari kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, dengan andil mencapai 0,84 persen.
Beberapa komoditas yang mendorong inflasi tahunan meliputi emas perhiasan, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, cabai rawit, dan sigaret kretek mesin.
Deflasi yang terjadi di Sumsel memunculkan pertanyaan mengenai daya beli masyarakat. Turunnya harga sejumlah barang dan jasa, terutama listrik dan bahan pangan, bisa jadi pertanda bahwa masyarakat mengurangi konsumsi akibat tekanan ekonomi.
Jika daya beli terus melemah, kondisi ini dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Sumsel dalam beberapa bulan ke depan.
Baca Juga: Harga Bahan Pokok Melandai, TPID Sumsel Pastikan Stok Aman dan Terjangkau
Bagaimana dampak deflasi ini terhadap ekonomi dan kesejahteraan masyarakat? Pemerintah daerah dan pelaku ekonomi perlu mencermati tren ini untuk memastikan pertumbuhan ekonomi tetap stabil.
Berita Terkait
-
Ngaku Titisan Eyang Putri, Dukun Setubuhi Mahasiswi 7 Bulan Hingga Hamil
-
Mitra Makan Bergizi Gratis di Palembang Ungkap Fakta Berbeda Soal Pembayaran
-
Fakta Polisi Aniaya Mantan dan Todongkan Pistol Ternyata Positif Narkoba
-
Harga Kelapa Bulat Mahal, Mendag: Banyak yang Ekspor!
-
Demi Konten Ekstrem, 5 Fakta Aksi Berbahaya Bule Rusia Naiki KA Batu Bara
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Batik Tulis Soedjono Bangkit Bersama BRI Menuju Pasar Global
-
Jejak Emansipasi Ratu Sinuhun: Perempuan Hebat dari Bumi Sriwijaya
-
Detik-Detik Mencekam Simpang Veteran Palembang: Ratusan Remaja Bersiaga Tawuran
-
PSU Empat Lawang Panas! Joncik Unggul Hitung Cepat, Budi Antoni Klaim Menang
-
Weekend Makin Ceria: Ada Kejutan Dana Kaget Menantimu Sabtu 19 April 2025