SuaraSumsel.id - Penolakan hadir dari kader PDI Perjuangan (PDIP) Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumsel. Mereka tidak terima sikap DPP PDIP yang dikabarkan mendukung bukan kader pada Pilkada Muba 2024.
Atas penolakan tersebut kader DPC PDIP Muba mengirimkan surat terbuka kepada Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri.
Pengurus dan Kader PDIP sekaligus Sekretaris BSPN Muba, Rizal Lubis mengatakan para pengurus dan kader PDIP di Kabupaten Muba, dengan segala rasa hormat bermaksud menyampaikan beberapa hal terkait keputusan DPP PDIP mengenai rekomendasi pasangan calon (paslon) untuk Pilkada Muba 2024.
“Sebagai kader yang bekerja dan berjuang di lapangan, kami merasa perlu untuk menyuarakan aspirasi ini agar menjadi pertimbangan lebih lanjut oleh DPP,” ujar dia, Senin (26/8).
Baca Juga: Meriahnya Perayaan 50 Tahun MILO di Palembang, Ajang Sport Tourism nan Menarik
Ketua DPC PDIP Muba, Beni Hernedi punya kesempatan untuk maju sebagai calon bupati pada Pilkada Muba 2024.
Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Rizal yang juga kepala LBH akar rumput Muba mengatakan pihaknya memahami dan menghormati setiap keputusan yang diambil oleh DPP termasuk keputusan mendukung paslon tertentu.
Namun, juga merasa perlu menyampaikan pandangan mereka bahwa setelah adanya Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengubah ambang batas pencalonan, PDIP memiliki peluang untuk mengusung pasangan calon sendiri.
“Dengan kekuatan dan dukungan yang kami miliki di Musi Banyuasin, kami yakin bahwa PDI Perjuangan bisa memenuhi syarat pencalonan tanpa harus bergantung pada koalisi dengan partai lain,” katanya.
Rizal merasa perlu menegaskan bahwa PDIP bukanlah partai yang bisa diperjualbelikan atau dijadikan tumpangan oleh pihak-pihak yang hanya mementingkan kepentingan transaksional, pragmatis, dan materialis.
Baca Juga: Palembang Makin Canggih! Tiket LRT Sumsel Kini Bisa Dibeli Pakai QRIS
“Oleh karena itu, kami sangat prihatin apabila ada oknum elit partai yang berusaha menggunakan PDIP sebagai alat untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok dengan mengabaikan prinsip-prinsip partai dan aspirasi kader serta rakyat,” tegasnya.
“Kami percaya bahwa kader-kader PDIP di Musi Banyuasin, yang telah lama berjuang bersama masyarakat, lebih memahami dinamika dan kebutuhan daerah ini. Mereka adalah pejuang-pejuang yang siap bekerja keras di lapangan dan memiliki komitmen untuk meneruskan perjuangan ideologi partai di tengah masyarakat,” ucapnya.
Rizal menjelaskan, mendukung kader sendiri untuk maju dalam Pilkada bukan hanya soal memenuhi syarat pencalonan, tetapi juga tentang menjaga marwah dan integritas partai sebagai partai perjuangan yang tidak tunduk pada kepentingan pragmatis sesaat.
“Kami berharap agar DPP mempertimbangkan kembali keputusan untuk merekomendasikan pasangan calon non-kader. Kami khawatir, keputusan ini diwarnai oleh kepentingan oknum-oknum yang kurang memahami kondisi nyata di Musi Banyuasin,” jelas dia.
Sebagai kader di lapangan yang akan berjuang langsung dalam Pilkada, terang Rizal, merasakan adanya urgensi untuk mengusung kader sendiri agar dapat memberikan pilihan yang benar-benar mewakili aspirasi masyarakat Musi Banyuasin.
Pihaknya berharap agar suara dan aspirasi kader PDIP Muba ini didengar dan dipertimbangkan dengan seksama oleh Ketua Umum dan seluruh pimpinan DPP. Senagai kader, pihaknya tidak bermaksud untuk menjelekkan siapa pun, apalagi selaku Ketua Umum yang sangat kami hormati.
“Namun, kami percaya bahwa dengan mendengarkan suara dari bawah, kita semua dapat bergerak lebih sinergis dan solid dalam memenangkan hati rakyat dan melanjutkan perjuangan partai,” terang dia.
Rizal menambahkan, sebagai kader tentu siap menerima segala keputusan yang diambil oleh DPP, dan akan terus berjuang demi kemenangan PDIP di Musi Banyuasin.
“Besar harapan kami agar keputusan ini dapat benar-benar mencerminkan aspirasi dan kehendak kader serta masyarakat yang kami wakili,” tandasnya.
Berita Terkait
-
Kaesang Sebut Jateng Merah PSI, Lebih Berkuasa Siapa Dibanding PDIP?
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Aroma Pilpres di Pilkada: PDIP Bertarung Melawan Bayang-Bayang Jokowi
-
Berapa Tinggi Badan Tutku Burcu? Biodata pesaing utama Megawati Hangestri di Liga Voli Korea
-
Legislator PDIP Pesimistis DPR Bisa jadi Oposisi Rezim Prabowo, Wakil Rektor UGM Ingatkan Hal Ini
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
WNA China Tewas Tertabrak Speedboat di Sumsel, Nakhoda Jadi Tersangka
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera