SuaraSumsel.id - Manajer Teknis Reuni Legend SFC, Andie pedo mengatakan ingin memastikan agar semua rangkaian acara bisa membuat nyaman.
Pada tanggal 27 Juni batas waktu persiapan semua perangkat dan 29 Juni akan dilakukan simulasi atau gladi bersih yang diikuti semua panpel yang terlibat.
“Sebab SO ingin walau pertandingan ini Fun Game tapi tetap digelar sama seperti pertandingan liga sebagaimana mestinya,” jelas Andie pedoo, Manajer Teknis Reuni Legend SFC.
Untuk itulah pihaknya memberikan keleluasaan kepada Tim Asprov PSSI sumsel sebagai operator Reuni Legend SFC ini
Penggagas Reuni Legend SFC, Syahrial Oesman atau SO turun langsung check kesiapan panpel untuk menggelar laga nostalgia super big match pada 30 Juni 2024 nanti.
SO ingin memastikan agar semua persiapan sesuai dengan yang direncanakan selama ini.
“Pertandingan Reuni Legend SFC ini adalah sebuah sejarah baru jadi harus di persiapkan sebaik mungkin, dan saya sangat semangat dan tak sungkan untuk turun langsung,” ungkap SO, Selasa (25/6/2024).
Pertandingan Big Match Reuni Legenda SFC
Pertandingan tersebut digelar di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Kota Palembang, pada 30 Juni 2024 mulai pukul 15.30 WIB.
Baca Juga: Cek Data Diri Anda! KPU Sumsel Lakukan Coklit Data Pemilih Pilkada 2024
“Bakal cagub-cawagub Sumsel Matahati mengundang para legenda Sriwijaya FC (SFC) untuk bertanding di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, pada 30 Juni 2024 guna mengobati rasa rindu penggemar,” kata Pendiri SFC Syahrial Oesman saat konferensi pers di Palembang, Selasa.
Para bintang legendaris SFC yang akan bertanding dalam laga tersebut, yakni pemain bintang era 2007 hingga 2012.
Untuk pemain bintang SFC era 2007, yaitu coach Rahmad Darmawan, Ferry Rotinsulu, Kayamba Gumbs, Ambrizal, Muhammad Nasuha, Wijay, Charis Yulianto, Toni Sucipto, Oktavianus, Benben Berlian, dan Cristian Worabay.
Pemain bintang SFC era 2012, yaitu coach Kashardi, Rifki Mokodompit, Budi Sudarsono, Firman Utina, Siswanto, Tantan, Mahyadi Pangabean, Muhammad Ridwan, Supardi Nasir, Bobby Satria, Ahmad Juprianto, Ponaryo Astaman, Arif Suyono, dan Amirul Mukminin.
“Pertandingan ini merupakan bentuk keseriusan dari Mata Hati untuk membangkitkan SFC agar kembali bermain pada Liga 1 Indonesia,” ujarnya.
Syahrial mengenang SFC pernah meraih double winner pada musim 2007, yakni juara Divisi Utama dan Copa Indonesia sekaligus dalam semusim, serta pada musim 2012 menjuarai Indonesia Super League (ISL).
Berita Terkait
-
Cek Data Diri Anda! KPU Sumsel Lakukan Coklit Data Pemilih Pilkada 2024
-
Perpusnas Cari Pustakawan Kreatif dan Inovatif, Apresiasi Dedikasi dan Inovasi
-
Dua Orang Maling Bobol ATM Mandiri dan Gasak Uang Rp2,45 Juta di Palembang
-
Tawuran di Palembang Berujung Maut, Korban Remaja Ditusuk Senjata Tajam
-
Demi Kelancaran Migas Sumbagsel, SKK Migas Jalin Kerja Sama dengan Kodam II Sriwijaya
Terpopuler
- Tanpa Naturalisasi! Pemain Rp 2,1 Miliar Ini Siap Gantikan Posisi Ole Romeny di Ronde 4
- Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
- Lagi Jadi Omongan, Berapa Penghasilan Edi Sound Si Penemu Sound Horeg?
- Bocor! Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Keturunan, Ada dari Luar Eropa
- Thijs Dallinga Keturunan Apa? Striker Bologna Mau Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Ronde 4
Pilihan
-
Pelatih Vietnam Akui Timnya Kelelahan Jelang Hadapi Timnas Indonesia U-23
-
Orang Dekat Prabowo dan Eks Tim Mawar Ditunjuk jadi Presiden Komisaris Vale
-
Bukti QRIS Made In Indonesia Makin Kuat di Dunia, Mastercard Cs Bisa Lewat
-
Luhut Ungkap Proyek Family Office Jalan Terus, Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini
-
Danantara Kantongi 1 Nama Perusahaan BUMN untuk Jadi Holding Investasi, Siapa Dia?
Terkini
-
3 Mobil Bekas Stylish dan Fungsional yang Cocok Banget untuk Wanita Karir Aktif
-
Dulu Diremehkan, Sekarang Diburu: Ini Alasan Chevrolet Spin Bekas Jadi Incaran Baru
-
Doyan Lari & Naik Gunung? Ini 5 Jurus Wajib Biar Wajah Pria Tetap Kinclong, Bukan Gosong!
-
Beli Mobil Bekas: Lebih Untung Cash atau Kredit? Ini Jawaban yang Harus Anda Tahu
-
6 Fakta Mengejutkan Kasus Tragis Bocah 6 Tahun di OKI: Dipicu Kecanduan Konten Dewasa