Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 09 Mei 2024 | 14:17 WIB
Ketua forum UMKM Sumsel, Sri Rahayu

SuaraSumsel.id - Pribadinya yang ramah dengan komunikasi yang khas lokal membuat Sri Rahayu menjadi lebih dekat dengan kalangan perempuan terutama penggerak usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Sumatera Selatan (Sumsel).

Kekinian Sri Rahayu mendapatkan julukan sebagai 'emaknya' UMKM Sumsel. Ia menjadi ketua dari forum asosiasi UMKM di Sumsel. Forum yang menaungi 28 asosiasi UMKM di Sumsel dengan jumlah anggota mencapai dua ribuan unit UMKM.

Keseharian nan dekat dengan UMKM juga didasari karena Sri Rahayu merupakan tenaga pendidik di Universitas Muhammadiyah Palembang (UMP). Dengan berkolaborasi banyak pihak juga memiliki visi dan misi yang sama, ia berkeinginan agar UMKM di Sumsel terus maju sekaligus naik level.

"Pengalaman menaungi UMKM memang beragam, unik karena menghadapi banyak karakter manusianya," ujar Sri Rahayu kepada Suara.com.

Baca Juga: Sempat Terputus karena Longsor, Akses Jalan Desa Pulau Beringin ke Desa Tanjung Bulan Sudah Normal

"Mulanya saya ingin agar semua UMKM mendapatkan informasi yang sama sebagai modal upaya pengembangan usaha. Hal ini yang menjadi dasar Forum Kebersamaan Komunitas UMKM Sumsel, atau disingkat Forketas," sambungnya.

UMKM di Sumsel sudah makin terorganisir dalam forum-forum yang dinaungi Forketas.

Sri yang merupakan Direktur Program Pascasarjana (PPs) UMP mengungkapkan meski Forketas masih berusia muda namun makin bergeliat dalam berbagai kegiatan, seperti pameran di sejumlah event baik lokal dan nasional.

"Forketas juga banyak menjadi mentor pendamping sekaligus me-review mengenai marketing, produk sekaligus ada juga dari lembaga keuangan dan akuntasi. Meski baru (Forketas), sudah sejajar dengan forum lainnya," ucapnya.

Dia menceritakan jika Palembang terutama Sumsel punya banyak potensi pengembangan UMKM, mulai dari makanan khas, kain tradisional sampai potensi jasanya.

Baca Juga: BI Sumsel Terima Penghargaan Sumatera Media Summit 2024

"Bagaimana misalnya pempek bisa go internasional, alat vakumnya juga ada yang khusus. Dan misalnya memasarkan pempek lebih hiegienis, praktis, makin terkenal dan punya daya rasa yang standar," ucap Sri yang juga menceritakan jika sang suami pun mendukung penuh kecintaannya pada UMKM.

Sri pun bercerita bagaimana di sela-sela waktu mengajar atau bahkan libur di akhir pekan juga menghabiskan waktu mengunjungi umkm-umkm.

"Saya pun fokus agar dinas pemerintahan baik dari hilir dan hulu memiliki data lengkap mengenai katagori UMKM di Sumsel agar kemudian program merata. Jangan sampai, UMKM yang menerima manfaat hanya UMKM-UMKM yang sama," pintanya.

Load More