Ninik menyebut sekitar 1.700 perusahaan media terverifikasi administrasi dan sebanyak 17.800 jurnalis tersertifikasi muda, madya dan utama.
Ia juga mengingatkan jika pembaca bisa turut menjaga kualitas pers dengan melaporkan jika terjadi pelanggaran atas fungsi media. "Sebanyak 97 persen pengaduan datang dari media sosial," katanya.
Upaya literasi media juga dilakukan oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). Wakil Ketua Umum AMSI Upi Asmaradhana, menyebut terdapat upaya membantu media mempertahankan kualitas lewat Trustworthy News Indicators.
"Untuk mendapatkan Trustworthy News, media massa itu harus memenuhi 11 indikator dari AMSI," katanya.
Baca Juga: Sumatera Media Summit 2024 Digelar di Palembang, Begini Cara Jadi Pesertanya
Indikator tersebut menjadi cerminan dari kualitas dan kredibilitas media massa arus utama tersebut. Sedikitnya 100 media telah mendapatkan label Trustworthy News dari AMSI.
Pada talkshow kedua adalah tentang tiga penelitian tentang praktik Cek Fakta di antara Jurnalis. Dalam talkshow bertajuk 'Mencari Praktik Ideal Pemeriksaan Fakta bagi Ruang Redaksi di Era Post Truth', tiga narasumber menyampaikan hasil riset mereka.
Antara lain Pandan Yudhapramesti Kaprodi S-1 Jurnalistik Universitas Padjajaran, Purnama Alamsyah dari BRIN, dan Anastasya Adriarti akademisi dari Universitas Bakrie. Kemudian hasil riset itu ditanggapi oleh Profesor Masduki dari Universitas Islam Indonesia.
Dalam risetnya, Pandan meneliti praktik redaksi dalam menentukan metode Cek Fakta di Indonesia. Meneliti tujuh Lembaga Cek Fakta, yaitu Mafindo, Tirto.id, Kompas.com, Tempo.co, Liputan6.com, Cekfakta - Suara.com dan AFP periksa fakta.
Salah satu simpulannya adalah sebagian besar konten diambil dari platform Facebook. "Ini karena kerja sama dengan Meta/Fb," katanya. Selain itu media juga memiliki model otonom dalam menentukan tema konten.
Baca Juga: Remaja 13 Tahun yang Tenggelam di Sungai Borang Ditemukan Meninggal
Sedangkan Purnama Alamsyah membagikan temuan risetnya yang berjudul Menelusuri Disinformasi Ruang Gema dalam Pemilihan Presiden di Youtube. Fokus pada Pilpres 2019 dan 2024.
Berita Terkait
-
Ngaku Titisan Eyang Putri, Dukun Setubuhi Mahasiswi 7 Bulan Hingga Hamil
-
Mitra Makan Bergizi Gratis di Palembang Ungkap Fakta Berbeda Soal Pembayaran
-
CEK FAKTA: Prabowo Marah Rakyat Bikin Pusing Pemerintah
-
Fakta Polisi Aniaya Mantan dan Todongkan Pistol Ternyata Positif Narkoba
-
CEK FAKTA: AHY Minta Ikhaskan Dana Haji yang Dibawa Kabur Yaqut Cholil Qoumas
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
Terkini
-
Jejak Emansipasi Ratu Sinuhun: Perempuan Hebat dari Bumi Sriwijaya
-
Detik-Detik Mencekam Simpang Veteran Palembang: Ratusan Remaja Bersiaga Tawuran
-
PSU Empat Lawang Panas! Joncik Unggul Hitung Cepat, Budi Antoni Klaim Menang
-
Weekend Makin Ceria: Ada Kejutan Dana Kaget Menantimu Sabtu 19 April 2025
-
Joncik-Arifai Klaim Menang Telak di PSU Empat Lawang Versi Hitung Cepat