SuaraSumsel.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumatera Selatan mengungkapkan adanya sistem money politik sistem paket. Pemberinya memakerkan 1 amplop agar memilih caleg kota/kabupaten, provinsi, DPR RI dan DPD.
Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan mengungkapkan mendapatkan laporan dari praktik politik uang di kota Palembang dan Prabumulih.
Menurut dia, praktik politik uang itu menggunakan sistem paket. Uang paket yang diberikan untuk mencoblos Caleg di tingkat DPRD kabupaten/kota, provinsi dan DPR RI dan DPD RI.
"Dalam paketan uang kisarannya ratusan ribu rupiah. Hanya saja, untuk membuktikan itu memang agak susah," ucapnya..
“Kami terus berpatroli pengawasan terhadap praktik politik uang. Sebab, praktik politik uang diindikasi masih ada menjelang penyelenggaraan Pemilu 2024,” kata Ketua Bawaslu Sumsel Kurniawan saat diwawancarai di Palembang, Rabu.
Ia menjelaskan pihaknya telah mendapatkan laporan dari masyarakat adanya praktik politik uang di Kota Palembang dan Prabumulih.
“Kemarin, kami mendapatkan laporan dari masyarakat adanya praktik politik uang di kawasan Kecamatan Plaju, Kota Palembang dan langsung menuju lokasi, namun saat tiba pembagian uang sudah bubar dan didapati amplop yang tidak berisi uang berserakan dan saat mengkonfirmasi masyarakat tidak ada yang mengaku,” jelasnya. Ia mengatakan informasi dari masyarakat itu sangat penting dalam memberantas praktik politik uang. Sehingga, pihaknya dapat menindaklanjuti informasi tersebut bersama dengan Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakumdu).
“Informasi ini penting dalam memberantas politik uang. bawaslu ini mengalami kesulitan karena tidak memiliki kewenangan untuk melakukan tangkap tangan terhadap hal tersebut. Sebab, memiliki wewenang ini hanya kepolisian dan Gakumdu,” ujarnya.
Bawaslu Sumsel juga telah memberikan imbauan kepada seluruh partai politik yang menjadi peserta Pemilu 2024 agar bisa kompetitif dan juga antisipasi pelanggaran dalam pelaksanaan pesta demokrasi tersebut, kata Kurniawan. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Daftar Diskon BRI Palembang: Hemat Makan, Belanja, & Kecantikan!
-
Negara Rugi Rp1,3 Triliun, Kasus Korupsi Proyek LRT Palembang Tambah 'Luka' Waskita Karya
-
Umumkan Lamaran dengan Polisi, Febby Rastanty Tampil Menawan dengan Kebaya Kartini dari Songket Palembang
-
Otak Pemerkosa yang Bunuh Siswi SMP di Palembang Divonis Ringan, Keluarga Korban Kecewa
-
Merasa Poligami Adil, Aksi Cawalkot Prabumulih Pamer 4 Istri Diprotes Koalisi Perempuan: Bentuk Kampanye Buruk!
Terpopuler
- Pernampakan Mobil Mewah Milik Ahmad Luthfi yang Dikendarai Vanessa Nabila, Pajaknya Tak Dibayar?
- Jabatan Prestisius Rolly Ade Charles, Diduga Ikut Ivan Sugianto Paksa Anak SMA Menggonggong
- Pengalaman Mengejutkan Suporter Jepang Awayday ke SUGBK: Indonesia Negara yang...
- Ditemui Ahmad Sahroni, Begini Penampakan Lesu Ivan Sugianto di Polrestabes Surabaya
- Pesan Terakhir Nurina Mulkiwati Istri Ahmad Luthfi, Kini Suami Diisukan Punya Simpanan Selebgram
Pilihan
-
Hak Masyarakat Adat di Ujung Tanduk, Koalisi Sipil Kaltim Mengecam Kekerasan di Paser
-
Waspada, Kebiasaan Matikan Lampu Motor di Siang Hari Bisa Berujung Bui
-
Kenaikan PPN 12% Jadi Nestapa Kelas Menengah, Orang Kaya Sulit Dipajaki?
-
Pusing Dah! Isu Dipecat, Shin Tae-yong Dibebankan Menang Lawan Arab Saudi di Tengah Rekor Buruk Timnas Indonesia
-
Garda Prabowo Dukung Andi Harun di Samarinda, Pilih Isran Noor di Pilgub Kaltim, Bukan Rudy Mas'ud
Terkini
-
Walkout di Tengah Debat Pilkada OKU, Paslon 01 Sebut Aturan Debat Dilanggar!
-
Penyelidikan Mendalam Kasus Pesta Sabu di Lapas, Oknum Petugas Jadi Tersangka?
-
WNA China Tewas Tertabrak Speedboat di Sumsel, Nakhoda Jadi Tersangka
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit