Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 09 Oktober 2023 | 12:10 WIB
Sholat Istisqa yang digelar Pemkab Muara Enim [Sumselupdate]

SuaraSumsel.id - Sama seperti sejumlah provinsi di Indonesia, Sumatera Selatan (Sumsel) pun mengalami puncak musim kemarau yang berkepanjangan. Situasi ini pun mengingatkan umat muslim untuk menggelar sholat istiqa atau sholat memohon hujan.

Dalam tata caranya, Kutbah yang disampaikan juga dianjurkan jika saat melaksanakannya, umat muslim terlebih dahulu memohon ampunan dari Allah SWT. Berikut tata cara melaksanakan sholat istisqa yang kerap ditunaikan saat musim kemarau seperti saat ini.

Para ulama Fiqh mendefinisikan sholat istisqa ialah sholat sunah muakkad yang dikerjaakan dengan memohon kepada Allah SWT.

Melansir website resmi Kementerian Agama RI, diketahui jika sholat ini berdasarkan namannya, meminta curahan air penghidupan atau thalab al-saqaya.

Baca Juga: Program GMC Sumsel Dorong Kemandirian Ekonomi Pelaku UMKM di Palembang

Salat istisqa' telah dipraktikkan di zaman Rasulullah Saw.

"Nabi Muhammad Saw keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rekaat bersama kita tanpa azdan dan iqamat, kemudian beliau berdiri untuk khutbah dan memanjatkan doa kepada Allah Swt dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).

Waktu pelaksanaan salat istisqa' adalah di siang hari

Dalam hadits ini Rasulullah Saw mengerjakan salat istisqa' setelah matahari muncul di atas permukaan bumi, seperti waktu dimulainya salat Idul Fitri atau idul Adha. Para ulama berpendapat salat istisqa' dapat dikerjakan hingga sore hari, asalkan tidak pada waktu diharamkan mengerjakan salat, yaitu pas matahari di atas kepala dan pas terbenam matahari.

Berikut tata cara isalat Istisqa:

Baca Juga: Tumbuhkan Ekonomi dari Sektor Ternak, Srikandi Ganjar Sumsel Berikan Materi Budi Daya Ikan Lele

1.  Imam dan makmum berkumpul di tanah lapang untuk mengerjakan salat secara berjamaah.

2. Imam dan makmum tanpa didahului azdan dan iqamat berniat membaca niat salat istisqa'

3. Sesudah takbiratul ihram, imam dan makmum melakukan takbir 7 x pada rekaat pertama, dan 5 x takbir pada rekaat kedua.

4. Pada tiap-tiap rakaatnya imam membaca surat al-fatihah dan satu surat pendek secara jelas yang dapat didengarkan oleh para makmum. Dilanjutkan dengan rujuk, dua sujud dan duduk di antara dua sujud.

5. Pada rekaat kedua setelah sujud, imam dan makmum melakukan duduk tahiyyat akhir dan membaca bacaan tahiyyat, tasyahhud, dan salawat seperti yang dibaca dalam salat wajib.

Diakhiri dengan bacaan salam dengan menolehkan wajah dan kepala ke kanan dan ke kiri.

6. Imam menyampaikan khutbah dan didengarkan oleh jamaah yang hadir. Khutbah salat istisqa' terdiri dari dua khutbah yang disampaikan khatib dengan cara berdiri dan sekali duduk di antara kedua khutbah.

Rukun khutbah dan tatacaranya dalam salat istisqa' sama dengan yang dilakukan khatib sesudah salat Id. Diantaranya membaca takbir 9 x pada khutbah pertama dan takbir 7 x pada khutbah kedua.

Tiap-tiap mengakhiri khutbah pertama dan khutbah kedua, khatib disunnahkan membaca doa dengan cara dirinya membalikkan badan dan membelakangi jamaaah untuk menghadap kiblat, menukar posisi selendang sorban di pundaknya, seraya mengangkat kedua tangannya.

Materi khutbah dianjurkan khatib mengajak umat Islam untuk bertaubat, meminta ampun atas segala dosa, serta memperbanyak istighfar dengan harapan Allah SWT mengabulkan apa yang menjadi kebutuhan umat Islam dan makhluk hidup lainnya pada saat kemarau panjang.

Demikianlah niat dan tata cara melaksanakan sholat istiqa, yakni sholat meminta ampunan dan hujan dari sang pencipta.

Load More