SuaraSumsel.id - Peringatan Hari Kemerdekaan Pers Sedunia atau dikenal World Press Fredom Day (WPFD) juga berlangsung di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang menggelar aksi damai dengan menyalakan lilin dalam momen tersebut.
Momen WPFD, AJI mengingatkan kembali pertanggungjawaban Pemerintah guna melindungi para jurnalis dalam kebebasan berekspresi dan kebebasan pers.
Karena itu, AJI menilai tanpa perlindungan terhadap kebebasan berekspresi dan kebebasan pers tentu juga membahayakan hak asasi manusia.
Kebebasan pers menjadi bagian penting dalam kebebasan berekspresi yang tercantum dalam pasal 19 Deklrasi Universal Hak Asasi Manusia sebagai hak dalam mencari, menerima, memberikan informasi dan gagasan melalui media apapun.
Baca Juga: Jadi Tersangka, Lina Mukherjee Kaget Ditahan di Polda Sumsel
UU hak asasi manusia dan UU pers lahir pada tahun 1999, paska dari kerutuhan Orde Baru (Orba) menjadi dua aturan hukum tersebut sebagai jaminan atas pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia, termasuk kebebasan pers.
Tapi, kenyataannya demokrasi di Indonesia malah mengalami kemunduran, yang ditandai sejumlah regulasi guna menghambat kebebasan pers berekspresi dan kebebasan pers.
AJI merangkum sejumlah regilasi yang cenderung menghambat demokrasi, seperti UU nomor 1 tahun 2023 mengenai KUHP, UU nomor 6 tahun 2023 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU nomor 2 tahun 2022 tentang UU Cipta Kerja.
Sementara UU ITE juga masih menjadi UU yang berbahaya bagi jurnalis online, ataupun mereka yang menyampaikan kritik di media sosial.
AJI mencatat sejak UU ITE yang lahir pada tahun 2008, dan kemudian direvisi pada tahun 2016, terdapat empat orang yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan.
Baca Juga: Lina Mukherjee Resmi Tersangka dan Ditahan Polda Sumsel Kasus Makan Babi
Di sisi lain, serangan pada jurnalis pun tidak kunjung berakhir. Pada tahun 2022, AJI Indonesia mencatat jumlah serangan pada jurnalis mencapai 61 kasus, dengan 97 jurnalis menjadi korban dan 14 organisasi media menjadi terget serangan.
Pada triwulan pertama 2023, terdapat 33 kasus, yang mengalami peningkatan pada tahun sebelumnya, 2022.
Aksi AJI Palembang sendiri dihadiri organisasi profesi jurnalis, Walhi dan sejumlah lembaga pers mahasiswa di Palembang. Ketua DIvisi Advokasi dan Ketenagakerjaan, Shinta Dwi Anggraini mengungkapkan aksi kali ini juga diisi seni musik akustik sampai teatrikal pantomin yang menceritakan bagaimana situasi ancaman kekerasan terhadap jurnalis saat ini.
Shinta pun berharap, jika segala bentuk kekerasan terhadap jurnalis dalam menjalankan tugas jurnalis mendapatkan perlindungan dari semua pihak.
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil Temui Lisa Mariana di Palembang saat Tinjau Proyek Islamic Center
-
Jejak Digital Artis yang Mendukung Fitri Agustinda, Eks Wawako Palembang Tersandung Korupsi
-
Tim Hukum Ridwan Kamil Layangkan Tantangan Terbuka ke Lisa Mariana Soal Pembuktian
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
Tag
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah
-
Rp10 Juta Sesuku, Harga Emas Perhiasan Palembang Cetak Rekor Usai Lebaran