SuaraSumsel.id - Keberadaan perempuan di lini politik daerah diakui mengalami peningkatan. Setidaknya di Sumatera Selatan (Sumsel), juga keterwakilan perempuan terus meningkat setiap tahun.
Kekinian, sebanyak 16 kursi di DPRD Sumsel ialah perempuan. Meski mengalami peningkatan setiap tahun, namun jumlah tersebut belum mencapai 30 persen dari situasi ideal yang diharapkan.
"Hasil setiap pemilu legislatif terjadi peningkatan keterwakilan perempuan di lembaga legislatif," kata Aktivis perempuan Sumsel, Yenni Rosliani Izzi melansir wongkito.id-jaringan Suara.com.
Namun, sejauh ini peningkatan keterwakilan perempuan dinilai belum berdampak signifikan terhadap keberpihakan regulasi yang diterbitkan terhadap kepentingan perempuan dan anak.
"Hal itu, tentunya menjadi kabar baik perempuan mulai memiliki kesempatan untuk bersama-sama pria dalam menghasilkan kebijakan-kebijakan yang berpihak pada kepentingan kelompok minoritas, seperti perempuan, pekerja rumah tangga (PRT), anak dan kaum difabel," ujarnya
Tetapi, Yeni menambahkan peran perempuan di lembaga legislatif maupun memimpin daerah, contohnya ada yang jadi bupati, wakil bupati masih terkesan belum signifikan dalam upaya membangun kesetaraan.
Ia membenarkan perempuan di ranah politik masih sekadar simbol. "Memang ada yang perempuan yang tangguh dan memperjuangkan segala bentuk ketimpangan untuk menjadi setara" sambungnya.
"Ada juga perempuan yang secara konsisten berjuang untuk melawan segala bentuk diskriminasi tapi jumlahnya belum signifikan," ujarnya.
Perempuan menurut mantan Direktur Womens Crisis Centre (WCC) Palembang ini masih lebih banyak belum mengoptimalkan perannya.
Baca Juga: Serap Aspirasi Petani Sumsel, Puan Maharani Soroti Masalah Pangan Indonesia
"Masih jelas terjadinya relasi kuasa kaum pria terhadap perempuan dalam berpolitik praktis," imbuhnya.
Pengamat Politik dari Universitas Terbuka, DR Meita Istianda mengungkapkan keterwakilan perempuan di legislatif meningkat tetapi tidak langsung berdampak pada hasil kerja yang berpihak pada kepentingan perempuan.
Sementara momentum Hari Perempuan Internasional, bisa menjadi waktu yang tepat untuk membangkitkan semangat perempauan dalam berpolitik.
Tag
Berita Terkait
-
Google Doodle Turut Peringati Hari Perempuan Internasional 2023 Hari Ini
-
Sejarah Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day yang Jadi Google Doodle 8 Maret 2023
-
8 Maret Memperingati Hari Apa? Ternyata Begini Sejarah Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day
-
Besok Perayaan Hari Perempuan Internasional, Begini Sejarah Memperjuangkan Hak dan Kesetaraan Perempuan!
-
Pembangunan Jembatan Layang Angkatan 66 Terkendala Lahan Kantor Bea Cukai
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
Nomor 13 di Timnas Indonesia: Bisakah Mauro Zijlstra Ulangi Kejayaan Si Piton?
-
Dari 'Sepupu Raisa' Jadi Bintang Podcast: Kenalan Sama Duo Kocak Mario Caesar dan Niky Putra
-
CORE Indonesia: Sri Mulyani Disayang Pasar, Purbaya Punya PR Berat
-
Sri Mulyani Menteri Terbaik Dunia yang 'Dibuang' Prabowo
-
Surat Wasiat dari Bandung: Saat 'Baby Blues' Bukan Cuma Rewel Biasa dan Jadi Alarm Bahaya
Terkini
-
Awal Pekan Seru dengan 10 Link Dana Kaget DANA: Klaim Saldo Rp500 Ribu Lewat HP
-
Benarkah Gaji DPRD Kota Palembang Setara UMR? Ini Rinciannya
-
Era Cashless! BRI Bukukan Lonjakan Transaksi Merchant Rp105,5 Triliun, Naik 27,2% YoY
-
Catat! Pasar Murah Palembang Mulai 9 September, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini
-
Telkomsel Hadirkan Roaming Internasional di Bandara SMB II, Wujudkan Konektivitas Tanpa Batas