Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 03 November 2022 | 16:08 WIB
Ilustrasi TV Analog. Harga STB di Sumsel makin mahal, ada Rp600 ribu. [Freepik/rawpicel]

SuaraSumsel.id - Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi Informatika Republik Indonesia (Menkominfo) secara resmi menutup semua saluran Televisi atau TV analog sehingga mengimbau masyarakat agar beralih ke TV Digital

Siaran TV digital sendiri menggunakan modulasi sinyal digital dan sistem kompresi yang akan menghadirkan kualitas gambar yang lebih bersih, suara yang lebih jernih dan canggih teknologinya bagi masyarakat Indonesia.

Untuk mendapatkan modulasi sinyal digital dengan gambar dan suara yang lebih berkualitas dibandingkan dengan TV Analog, masyarakat membutuhkan Set Top Box atau perangkat keras yang bisa digunakan untuk menangkap saluran TV digital dan mengonversi sinyalnya menjadi audio-visual ke TV analog.

Masyarakat juga disarankan untuk memilih Set Top Box yang bersertifikat Menkominfo yang harganya berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp600 ribu.

Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Sumsel Ini Bakal Hujan Lebat Sampai Dini Hari

Hal ini memicu berbagai respon dari kalangan masyarakat, salah satunya adalah Astri yang berprofesi sebagai guru di Sekolah Dasar (SD).

Dirinya mengatakan bahwa dirinya tidak keberatan dengan adanya kebijakan tersebut, pasalnya peralihan TV Analog menjadi TV Digital dinilai sangat baik.

“Saya mendukung kebijakan pemerintah dalam program Analog Switch Off (ASO) ini, jika memang tujuannya adalah untuk menjernihkan siaran TV di Indonesia, biar ngga pakai antena lagi,” katanya saat diwawancarai pada Kamis, (3/11/22).

Namun tidak sedikit juga warga yang mengeluhkan harga Set Top Box yang dinilai terlalu mahal untuk masyarakat menengah ke bawah.

“Kalau kami sih setuju aja, mau diganti ke tv digital juga tidak apa-apa cuma keberatan di harga Set Top Box-nya itu. Mahal sekali,” keluh Evi.

Baca Juga: PKS Sumsel: Anies Baswedan-Aher Paling Tepat, Kami 'Samina Wa Athona'

Evi mengatakan bahwa dirinya mempunyai anak kecil yang masih sering menonton TV, namun dirinya merasa bingung jika siaran TV Analog benar-benar tidak bisa digunakan lagi.

“Kalau mati siaran TV-nya ya anak saya gimana? Anak saya umurnya dua tahun, lagi seneng-senengnya nonton Upin-Ipin kalau mau beli Set Top Box yang harganya Rp250 ribu saya ga mampu, untuk makan saja susah,” lanjutnya.

Oleh sebab itu, Evi berharap ada solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam membantu masyarakat kalangan menengah ke bawah yang tidak mampu membeli Set Top Box untuk siaran TV Digital.

“Ya harapannya kalau memang mau diganti, pemerintah bisa bantu kami dengan membagikan alat itu ke warga yang kurang mampu. Jadi anak-anak yang itu perhatiannya bisa teralihkan, tidak ke handphone terus,” tukasnya.

Kontributor: Siti Umnah

Load More