Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 22 Oktober 2022 | 19:48 WIB
Ilustrasi Anies Baswedan. Keuskupan Agung Jakarta tanggapi video dukungan uskup se Jabodetabek untuk Anies Baswedan. [Suara.com/Bagaskara Isdiansyah]

SuaraSumsel.id - Baru-baru ini beredar video di media sosial dengan judul "Uskup se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Baswedan Menjadi Presiden".

Menanggapi video viral ini, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) menegaskan bahwa video tersebut adalah bohong alias hoaks.

"Terkait dengan beredarnya potongan video yang berjudul 'Uskup Katolik se-Jabodetabek Deklarasi Dukung Anies Presiden', kami tegaskan bahwa hal tersebut tidak benar," kata Sekjen Keuskupan Agung Jakarta Romo Vincentius Adi Prasojo, sebagaimana dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (22/10/2022).

Lebih lanjut, Romo Adi mengklarifikasi bahwa pertemuan Anies dengan Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo di Katedral Jakarta bukanlah pertemuan politik, melainkan pertemuan pada tanggal 28 September 2022 merupakan kunjungan Anies dalam rangka berpamitan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Hasil Survei, Elektabilitas Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan Melonjak, Prabowo Justru Stagnan

Dalam kunjungan itu, kata dia, Anies Baswedan menyampaikan pamitan bahwa masa tugasnya akan berakhir sebagai Gubernur DKI dan ucapan terima kasih atas kontribusi umat Katolik dalam kerja sama banyak pihak bagi kebaikan bersama.

Sebagai pemimpin umat Katolik di Keuskupan Agung Jakarta dan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, lanjut Romo Adi, Kardinal Ignatius Suharyo memang kerap menerima tamu dari berbagai tokoh.

Namun, dia kembali menegaskan bahwa setiap pertemuan tersebut tidak pernah membahas persoalan politik.

"Hal itu selaras dengan prinsip bahwa gereja Katolik tidak berpolitik praktis. Maka, dalam pertemuan dan kegiatan tersebut, mereka tidak pernah membahas persoalan politik praktis, termasuk dalam pertemuan dengan Bapak Anies Baswedan," lanjut Romo Adi.

Romo Adi juga menegaskan bahwa Gereja Katolik Indonesia konsisten menjaga netralitas. Menurut dia, gereja Katolik mendorong proses politik yang menjunjung prinsip dan etika untuk kebaikan bersama.

Baca Juga: Tak Cuma Jago Kandang, Elektabilitas Ganjar Pranowo Jawara di Sumut dan Kaltim

Penjelasan dari Keuskupan Agung Jakarta ini, kata dia, dapat menepis kesimpangsiuran informasi akibat beredarnya video hoaks tersebut.

Ia juga berharap seluruh pihak menjaga keharmonisan di tengah masyarakat.

"Demikian, klarifikasi untuk menghindari kesimpangsiuran informasi akibat beredarnya video tersebut. Semoga dapat dimaklumi dan kami mengajak seluruh pihak untuk terus menjaga kondusivitas kehidupan publik," ujar Romo Adi. (ANTARA)

Load More