SuaraSumsel.id - Nama Ferdy Sambo memang telah dikenal publik atas peristiwa di rumah dinasnya sendiri. Mantan Kadiv Propam Polri ini pun kemudian makin dikenal karena menjadi dalang pembunuhuan ajudannya sendiri. Meski kasusnya masih terus disidik, namun tidak menyurutkan niatan orang tua di Sumatera Selata (Sumsel) ini memberikan nama sang anak dengan nama serupa.
Orang tua di Musi Banyuasin, Sumsel ini memberikan nama anak Perdy Sambo. Meski nama Perdy Sambo tidak sama persis dengan Ferdy Sambo. Meski demikian, banyak pihak yang kemudian menyamakan tersebut.
Diketahui Perdy Sambo lahir pada 6 September 2022. Dia lahir dengan berat mencapai 3,2 kilogram dan panjang 48 cm. Adapun Perdy Sambo dicatatkan lahir pada pagi hari, sekira pukul 07.53 wib. Selain itu bayi laki-laki Ferdy Sambo merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara.
Alamatnya diketahui di desa Jirak, kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel. Banyak netizen kemudian membagikan surat kelahiran Perdy Sambo ini di media sosial hingga viral.
Baca Juga: Bayi di Sumsel Diberi Nama Perdi Sambo, Warganet : Gak Takut Dibully Kah Nanti Pas Gedenya?
Kepada Suara.com, Ibu Perdy Sambo, Mariana mengungkapkan jika bayi tersebut memang diberi nama Perdy Sambo. Meski tidak mengikuti persis apa yang menjadi kasus Ferdy Sambo, sang jenderal yang kini menjadi tersangka pembunuhan sang ajudan, namun Mariana masih menaruh harapan dan doa pada anaknya tersebut.
"Bukan yang buruk-buruk (Ferdy Sambo tersangka pembunuhan, namun untuk anak ini semoga ada harapan dan doa baik," ujar sang ibu.
Dia menginginkan agar kemudian sang anak juga menjadi polisi yang kemudian mendapat pangkat tertinggi hingga Jenderal.
"Semoga demikian, jadi seorang jenderal," sambung Mariana.
Meski demkian Mariana mengungkapkan jika ia tidak terus mengikuti kasus yang menjerat Irjen Ferdy Sambo. Harapannya nama ialah doa agar anak laki-laki pertamanya tersebut bertubuh tinggi besar, cerdas, ganteng dan berpangkat jenderal.
Baca Juga: Pilkades di OKU Sumsel Habiskan Anggaran Rp 3 Miliar
"Ini suami saya yang beri nama, karena saya setuju kami langsung beri nama itu (Perdy Sambo), Tubuh besar, ganteng, jenderal pule (Jenderal pula)," ujaar Mariana.
Netizen pun kemudian ramai mengomentari jika pemberian nama Perdy Sambo, cenderung berkonotasi negatif. Apalagi, publik kemudian banyak yang tidak simpati pada Jenderal bintang dua ini.
Berita Terkait
-
Banyak Berubah, Kondisi Bharada E Kini Lebih Religius, Minta Bertemu Orang Tua Sebelum Persidangan
-
Reaksi Kuat Maruf Paling Beda, Bripka RR Lihat Ada Ketegangan dan Kepanikan Sambil Bawa Pisau
-
Tiga Kapolda Masuk di Pusaran Kasus Ferdy Sambo, Ini Kata Lemkapi
-
Istri Ferdy Sambo Tergeletak Lunglai, Bripka RR Pergoki Kuat Maruf Terlihat Panik dan Tegang Sambil Bawa Pisau, Brigadir J Menangis
-
Profil AKBP Jerry Raymond Siagian, Dipecat Tidak Hormat dari Polri dan Terseret Kasus Judi Online
Tag
Terpopuler
- Jelang Lawan Timnas Indonesia, Pemain China Emosi: Saya Lihat Itu dari Kamar Hotel
- 9 Mobil Bekas Murah Sekelas Alphard Mulai Rp 60 Juta: Captain Seat Nyaman Selonjoran
- 5 Rekomendasi Moisturizer untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Jadi Lembap dan Awet Muda
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 7 Mobil Bekas Toyota-Suzuki: Harga Mulai Rp40 Jutaan, Cocok buat Keluarga Kecil
Pilihan
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
-
Usai Tepuk Pundak Prabowo Subianto, Kini Handphone Ole Romeny Disita
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Jumbo Terbaru Juni 2025
Terkini
-
Saldo Dana Gratis Hari Ini: Ini 4 Link Dana Kaget Terbaru yang Wajib Kamu Klaim Sekarang Juga!
-
Cicilan Cuma Rp300 Ribuan, Begini Cara Dapat KUR Rp10 Juta Tanpa Ribet!
-
Era Prabowo Dimulai: PLTM Minihidro Ini Jadi Bukti Komitmen Energi Bersih Nasional
-
Sambut Idul Adha 1446 H, Semen Baturaja Salurkan 13 Sapi Kurban di 3 Wilayah Operasional
-
Festival Bulan Juni di Palembang Hadir Lagi, Komunitas Suarakan Krisis Lingkungan