Tasmalinda
Rabu, 17 Agustus 2022 | 13:36 WIB
Tim kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak memberikan keterangan kepada wartawan usai menyerahkan surat permohonan kepada Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (2/8/2022). (ANTARA/Laily Rahmawaty)

SuaraSumsel.id - Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengungkapkan ada empat rekening Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang dicuri. Hal ini diketahui dari penyidik yang membenarkan ada transaksi yang terjadi dari empat rekening yang berbeda bank ke rekening lain.

Padahal kata Kamaruddin, transaksi itu diketahui terjadi pada saat Brigadir J sudah tewas dalam insiden di rumah dinas mantan Kadiv Propam (8/7/2022). Kuasa hukum juga menuding jika empat rekening itu dicuri oleh Irjen Ferdy Sambo dan mereka yang berusaha menutupi fakta kematian Brigadir J.

"Seperti yang saya katakan lalu-lalu, ada empat rekening yang dikuasai atau dicuri Irjen Ferdy Sambo. Libatkan PPAT, padahal orangnya sudah mati (Brigadir J)," ujar Kamaruddin melansir YouTube Kompas TV, Rabu (17/8/2022).

Tidak hanya tabungan di empat bank berbeda, juga ada penguasaan atas laptop dan kartu anjungan tunai mandiri (ATM). "Ponsel, laptop juga atm di 4 bank tersebut, lalu kenapa ada transaksi," sambung dia.

Baca Juga: Pengusaha Sawit di Sumsel Sesalkan Penyitaan Aset Rp21 Miliar oleh Polda Sumsel, Surati Propam Polri

Setelah dikonfirmasi ke penyidik, ia menyebutkan terkonfirmasi apa yang selama ini dituduhkan benar.

"Tadi sudah terkonfirmasi. Ternyata benar ada (transaksi setelah peristiwa itu)," ujarnya.

Transaksi tersebut terdeteksi pada tanggal 11 Juli 2022, yakni tiga hari setelah peristiwa penembakan yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo. Hal ini jelas menjadi bukti mencurigakan, adanya upaya menguasai uang di tabungan milik brigadir J

"Tanggal 11 Juli itu, padahal peristiwa sebelum itu," ujarnya.

"Ada empat. Orang mati (almarhum) kirim uang ke salah satu tersangka itu," sambung Kamaruddin.

Baca Juga: Peringati HUT RI Hari Ini, Sumsel Berpotensi Hujan di Sore Hingga Malam Hari

Pembunuhan Brigadir J. (Suara.com/ANTARA)

Dia pun mengungkapkan fakta ini juga menguatkan alat bukti pencurian uang Brigadir J. "Kebayang gak jahatnya, orang mati (almarhum) masih bisa kirim duit pada tersangka (orang yang membunuh)," ucapnya.

"Ajaib Toh, Nah itulah Indonesia," sambung Kamaruddin.

Load More