SuaraSumsel.id - Emak-emak di kabupaten Lahat, Sumatera Selatan mengeluhhkan aktivitas angkutan batu bara yang menghasilkan debu. Hal ini sempat disampaikan dengan melaksanakan demonstrasi ke kantor Bupati.
Alhasil Bupati Lahat Cik Ujang pun menggelar rapat pembahasan solusi masalah pertaambangan dan lalu lintas angkutan di wilayah Kecamatan Merapi Barat dan Merapi Timur tersbut.
Di hadapan emak-emak yang hadir, Cik Ujang mengeluhkan perusahaan batu bara koorporatif guna menciptakan iklim usaha yang bersahabat dengan warga.
Rapat ini turut melibatkan Emak-emak di Merapi Area, instansi terkait dan Ketua Asosiasi Pertambangan Batubara Lahat.Ema Diakui oleh Cik Ujang mengenai angkutan lalu lintas batubara ini dia tengah berusaha menemukan solusi bersama.
“Saya himbau kepada perusahaan pertambangan untuk membuat jalan sendiri dan tidak lagi melintasi jalan negara, saya tidak akan tinggal diam, saya sudah panggil Perusahaan Sinar Mas untuk membuat jalan namun mentok,” ungkapnya saat menyampaikan arahan di Opsroom Pemkab Lahat, Rabu (15/06/2022).
Melansir Sumselupdate.com - jaringan Suara.com, Cik Ujang, mengakui jika masalah debu ini sudah lama dipersoalkan.“Terkadang niat kita baik namun tidak di respons oleh pengusaha. Terkadang minta bertemu bahkan disurati namun tidak direspons,” akuinya.
Di Kabupaten Lahat saat ini ada 28 perusahaan batubara, namun jika dikoordinir dengan sepakat membuat jalan bersama, maka permasalahan tersebut dapat terselesaikan.
“Saya minta kepada Asosiasi untuk koordinir seluruh perusahaan batubara. Pembebasan lahan untuk jalur angkutan batubara juga harus segera jika tidak harga lahan akan semakin mahal,” harapnya.
Emak-emak Merapi Area Rozi Adiansyah mengatakan, sebenarnya warga Merapi ini sudah lama menahan dampak debu batubara, apalagi berimbas pada kesehatan keluarga.
Baca Juga: Alasan Hakim Vonis 12 Tahun Bagi Eks Gubernur Sumsel Alex Noerdin Di Saat Usia Senja
“Bukan hanya jadi penonton tapi was-was rasa takut. sehingga kami akumulasi perusahaan bisa membuat jalan khusus,” katanya seraya mengungkapkan jika sebenarnya warga juga menginginkan pembangunan daerah tumbuh dengan makin banyak investasi tambang, namun hendaknya memperhatikan warga sekitar lokasi usahanya.
Tag
Berita Terkait
-
Desa Banjar Aji Lahat Diterjang Angin Puting Beliung Jelang Magrib, 81 Rumah Warga Rusak
-
10 Bulan Nikah, Istri di Jambi Ini Baru Tahu Suaminya Perempuan: Pantas Saya Tak Pernah Lihat Kemaluannya
-
Eril Selesai Dimakamkan, Ridwan Kamil dan Atalia Tabur Bunga
-
Ridwan Kamil Masukkan Tanah ke Liang Lahat Eril dengan Skop, Didampingi Atalia
-
Jenazah Eril Bersiap Dimasukkan ke Liang Lahat
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- 40 Kode Redeem FF Terbaru 16 Agustus 2025, Bundle Akatsuki dan Emote Flying Raijin Wajib Klaim
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
-
7 Rekomendasi HP Murah RAM Besar Terbaru Agustus 2025, Spek Gahar Cuma Rp 2 Jutaan!
-
Berkaca Kasus Nikita Mirzani, Bolehkah Data Transaksi Nasabah Dibuka?
-
Emas Antam Makin Terperosok, Harganya Kini Rp 1,8 Juta per Gram
Terkini
-
Bidar di Sungai Musi Palembang Meriah, Tapi Benarkah Sudah Jadi Identitas Sumsel?
-
Lengkap! Fatchu Rohman Jadi Rekrutan Pamungkas Sumsel United Musim Ini
-
Membludak! 825 Pendaki Rayakan Kemerdekaan 80 Tahun di Gunung Dempo
-
Dukung Diaspora dan PMI, BRI Perkuat Sayap Global Lewat Cabang Baru di Taipei
-
Festival Perahu Bidar 2025 Jadi Pesta Rakyat Palembang, Inilah Para Pemenangnya