Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Jum'at, 20 Mei 2022 | 09:20 WIB
Ilustrasi Sapi. Penyakit mulut dan kuku atau PMK sudah masuk ke Sumsel. [ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif]

SuaraSumsel.id - Sebanyak 16 sapi di empat daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) terdeteksi terjangkit wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sebaran hewan ternak yang terjangkit PMK yakni Kota Lubuklinggau terdeteksi 10 ekor sapi, Kabupaten Musirawas empat ekor sapi, dan masing-masing satu ekor sapi di Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI).

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Sumsel Ruzuan Effendi mengatakan, dari 10 ekor sapi yang terjangkit PMK di Lubuklingau, empat ekor di antaranya mati. 

Sementara lima ekor positif PMK dan dilakukan upaya potong paksa, serta satu ekor dalam kondisi masih sakit dan sudah diisolasi agar tidak menulari hewan ternak lainnya.

Baca Juga: Perwira Polisi Ini Bisa Cuan Ratusan Juta dari Berternak Sapi

Sedangkan, empat ekor sapi di Kabupaten Musirawas telah dilakukan upaya potong paksa, serta dua ekor di Kabupaten Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI) sedang diupayakan pengobatan dan isolasi agar tidak menulari hewan ternak lainnya, katanya.

Dia menjelaskan, Indonesia sebenarnya telah bebas PMK pada 1986 dan mendapat pengakuan dari dunia internasional pada 1990, namun saat ini wabah penyakit hewan ternak itu terdeteksi lagi.

Melihat fakta lapangan tersebut, pihaknya mengajak semua pihak dan lapisan masyarakat mewaspadai wabah PMK itu agar tidak meluas ke 13 kabupaten/kota Sumsel lainnya.

Untuk mengantisipasi berkembang dan meluasnya penularan PMK, menurut dia, pihaknya bersama instansi terkait berupaya memperketat pengawasan lalu lintas ternak. (ANTARA)

Baca Juga: Sapi Terindikasi Suspect PMK di Kabupaten Malang Kini Capai 280 Ekor

Load More