Pernikahan Polwan yang Umbar Perselingkuhan di Media Sosial Dinilai Kuasa Hukum Cacat Adminitrasi

SuaraSumsel.id - Skandal perselingkuhan yang diumbar oleh seorang polisi wanita atau Polwan telah masuk ke tahap pemeriksaan. Istri yang merupakan polwan, SC telah diperiksa oleh inspektorat Pemerintah Kabupaten atau Pemkab OKI.

Sementara itu, kuasa hukum sang istri, Titis Rachmawati menyebutkan jika pernikahan antara kliennya dengan suami yang diduga berselingkuh tersebut mengandung unsur cacat adminitrasi.

Saat diperiksa inspektorat Pemkab OKI, Titis mengungkapkan SC ditanya awal mula pertemuan dengan suami yang merupakan ASN di Pemkab OKI.

“Ada beberapa pertanyaan diberikan terhadap SC, mulai dari mana SC mengenal terlapor DK. Kemudian pihak inspektorat menanyankan kepada SC apa yang akan ditambahkan dalam pemeriksaan tersebut,” ujar melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, Selasa (10/5/2022).

Baca Juga: Mengumbar Perselingkuhan di Media Sosial, Polwan di Sumsel Ingin Suaminya Dipecat Sebagai ASN

Sementara pihak kepolisian belum melakukan pemeriksaan pada SC atas laporan dugaan perzinahan yang dilakukan suaminya DK tersebut pada wanita idaman lain (WIL) nya tersebut.

“Pihak kepolisian belum melakukan pemeriksaan terhadap SC lantaran kondisi SC hingga kini yang masih shock,” katanya.

"Mungkin saja kami akan mengajukan pembatalan perkawinan atau perceraian karena menurut kami dalam perkawinan ini ada cacat administrasi yang tersembunyi seperti ini,” terangnya.

Belakangan curahan hati sang istri, SC ini dibagikan di media sosial.

"Perkenalan nama saya suci, disini saya ingin meminta keadilan karena saya merasa telah ditipu oleh laki-laki yang menikahi saya pada tanggal 21 Nov 2021"tulisnya membuka curhatnya tersebut.

Baca Juga: Polwan di Sumsel Suci Trending Twitter, Ceritakan Suami Berselingkuh "Layangan Putus" Versi ASN

"Laki-laki itu berinisial DKM. Saya kenal DKM karena pekerjaan, kita bertemu secara tidak sengaja beberapa kali, dan saya mengenalnya hanya beberapa bulan sampai akhirnya kejenjang yang lebih serius,"