Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 01 Mei 2022 | 13:34 WIB
Penjual daging sapi menyiapkan daging pesanan pelanggan di salah satu los daging di Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (26/2/2022). Harga daging sapi di Palembang capai Rp180.000 per kilogram. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraSumsel.id - Harga komoditas sembako di Palembang, Sumatera Selatan merangkak naik jelang lebaran Idul Fitri, besok. Seolah tidak bisa terelakkan, harga sejumlah komoditas pangan berlahan meningkat.

Seperti h-1 lebaran hari ini, harga daging sapi di Palembang sudah mencapai Rp180.000 per kilogram. Harga ini termasuk paling tinggi di pekan ini.

Jika sebelumnya, harga daging sapi tersebut hanya berada di kisaran Rp.140.000 - Rp.150.000 per kilogram. Ida, pembeli daging di pasar tradisional sako Palembang mengungkapkan jika ia mendapatkan harga daging di harga Rp180.000 per kilogram.

"Sudah Rp180.000 sejak kemarin, tapi baru beberapa pedagang saja. Hari ini, rata-rata pedagang sudah jual di harga itu," sambung dia.

Baca Juga: Pemudik Mulai Masuk Lintas Sumatera, Jalan Antara Sumsel dan Sumbar Mulai Ramai Plat B, D dan F

Harga tersebut meningkat dibanding sepekan lalu. "Awalnya daging sapi ini di awal Ramadhan, Rp140.000 per kilogram, lalu puasa harganya Rp150.000 per kilogram. Sepanjang puasanya harga Rp150.000 per kilogram," tuturnya.

Ida mengaku enggan membeli daging kerbau impor seperti halnya yang dianjurkan oleh pemerintah. Menurut Ida, daging kerbau memiliki tekstur daging yang berbeda dibandingkan daging sapi.

"Hal ini membuat rasa rendang dan beberapa menu lain terasa berbeda," sambung ia.

Pemerintah melalui Bulog menyediakan daging kerbau dengan harga jauh lebih terjangkau. "Meski lebih murah, tapi tidak apa beli yang sapi. Karena rasanya berbeda," ungkap Ida.

Hal yang sama diungkap Rani, pedangan di pasar 26 Ilir Palembang yang mengungkapkan jika pasokan daging sapi memang tersedia di pasaran.

Baca Juga: Cuaca Sumsel H-1 Idul Fitri Berawan, Berikut Wilayah Bakal Hujan di Malam Takbiran

Namun meski persediaan daging tersedia di pasaran, namun harga sudah dinaikkan dari pembeli sapi tingkat pertama.

"Mungkin momen lebaran, momen tahunan, harga dinaikkan," ujarnya.

Diakui Rani, permintaan daging sapi memang meningkat, apalagi bagian has dalam yang biasa dimasak jadi rendang. "Sehingga tidak seluruh jenis daging naik. Yang naik itu yang biasa dijadikan bahan rendang. Misalnya tetelan kenaikannya tidak seperti bagian daging has," ungkapnya.

Kenaikan harga ini diakui Rani sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Dia mengungkapkan selama hampir lima tahun terakhir, harga daging selalu berada di posisi tertinggi di harga Rp180.000 per kilogram.

"Tapi pernah ada itu tembus Rp200.000 per kilogram, tergantung lokasi pasarnya. Jika pasar tengah kota mungkin masih lebih murah, ketimbang yang berada di pinggiran atau sudah tangan pedagang ke berapa," pungkas Rani.

Load More