SuaraSumsel.id - Sebagai agen pembangunan dengan mandat bank global Indonesia dari pemerintah, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) terus memperkuat bisnis internasional di masa pemulihan ekonomi tahun ini.
Teranyar, BNI menggaet International Chamber of Commerce (ICC) atau Kamar Dagang Internasional Indonesia dalam mendukung program pemerintah dan meningkatkan usaha para Usaha Kecil, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui pemberdayaan dan pemberian solusi perbankan agar dapat memasarkan dan mengembangkan produknya ke pasar global.
Sinergi ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang dilakukan Direktur Treasury dan Internasional BNI, Henry Panjaitan dengan Presiden ICC Indonesia, IIham Akbar Habibie di Xpora Hub, Gedung Smesco Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Henry mengapresiasi kesempatan yang diberikan ICC kepada perseroan. Menurutnya, kerjasama strategis ini merupakan komitmen BNI dalam berperan aktif sebagai mitra perbankan utama (preferred bank) global banking.
"BNI akan terus berupaya untuk menyediakan solusi layanan perbankan dan pendampingan bagi para pelaku usaha berorientasi ekspor, khususnya para UMKM agar dapat mengembangkan kapasitas produksinya guna menembus pasar global," sebutnya.
Henry menuturkan, dalam kerja sama ini, BNI akan memanfaatkan jaringan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) yang tersebar di enam kota pusat perekonomian global, antara lain Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, New York, dan Seoul. Perseroan dapat memfasilitasi business matchmaking antara eksportir UMKM Indonesia dengan potential buyer.
"Selain itu, KCLN kami juga punya memiliki peran penting dalam memberikan layanan advisory terkait market insight dan regulasi lokal terkait custom and tax, serta menyediakan skema pembiayaan khusus kepada para pelaku usaha Indonesia mulai dari skala korporasi, menengah, dan kecil sehingga mampu menembus pasar global," tambahnya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang disepakati antara BNI dengan ICC Indonesia adalah penyediaan narasumber dalam program pemberdayaan UMKM BNI, yang diselenggarakan oleh kedua belah pihak dalam upaya meningkatkan daya saing produk UMKM BNI di pasar global.
Selain itu, program pembinaan bersama, penggunaan produk dan jasa perbankan sebagai salah satu upaya digitalisasi melalui payment gateway, pembiayaan produksi, dan investasi bagi UMKM BNI.
Baca Juga: 3 Bisnis dan Pendapatan Marshel Widianto, Diperiksa Gegara Beli Konten Dea Onlyfans
Melalui kerja sama ini, para pelaku UMKM diharapkan bisa naik kelas dan go global dengan memanfaatkan Program BNI Xpora, yaitu one stop solution dalam menyediakan layanan terintegrasi bagi para pelaku UMKM berorientasi ekspor.
Manfaat Program BNI Xpora, UMKM mendapatkan dukungan berupa peningkatan kapasitas dan kualitas produksi, edukasi penyusunan laporan keuangan, serta dukungan akses pemasaran produk ke luar negeri melalui business matchmaking dengan buyer di pasar global. Selain itu, Xpora juga didukung dengan fitur-fitur digital untuk mempermudah UMKM dalam memanfaatkan layanan terintegrasi BNI.
Dalam upaya untuk engage dengan ekosistem ekspor-impor, baik di dalam dan luar negeri, BNI akan menghelat event besar BNI Global Trade Forum (GTF) 2022, tepatnya Juni 2022.
Rangkaian kegiatan menjelang BNI GTF 2022 sudah dilakukan sejak awal 2022, yaitu Diaspora Talk Series melibatkan enam KCLN, dengan menghadirkan narasumber dari Diaspora, eksportir, importir, asosiasi trade dan KBRI di masing-masing negara yang membahas isu-isu seputar trade, komoditi yang diperlukan (impor), pembiayaan untuk diaspora/importir di negara setempat serta sesi business matching, dengan menghadirkan narasumber dari Diaspora, eksportir, importir, asosiasi trade dan KBRI di masing-masing negara.
Rangkaian pre-event lainnya, yaitu Regional Trade Talk Series yang melibatkan segenap Kantor Wilayah BNI dan menghadirkan pihak regulator dalam Ekosistem Ekspor Impor, seperti Bea Cukai, Dinas Perdagangan Provinsi, Asosiasi termasuk ICC Indonesia terlibat di dalam nya.
BNI Smart Trade
Berita Terkait
-
Ade Armando Pernah Dituduh Jadi Buzzer Pemerintah, Ternyata Ini Sumber Kekayaannya
-
Pemilik I Am Geprek Bensu Gugat Ruben Onsu Sampai Rp 100 Miliar
-
Bukan Rp 1 Triliun, Wirda Mansur Bersumpah Ada yang Mau Beli Paytren Rp 4 Triliun
-
Interview: Rio Dewanto Soal Kembangkan Pertanian Kopi di Aceh
-
Acer Hentikan Bisnis di Rusia
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
BRI Siapkan Rp21 Triliun Uang Tunai Hadapi Lonjakan Transaksi Nataru
-
Sidang Bongkar Fakta Mengejutkan: Dana PMI Dipakai Eks Wawako Fitrianti Jalan-jalan ke Bali
-
BGN Tekankan Peran Mitra dan Yayasan dalam Menjaga Kelancaran Program di Sekolah Penerima
-
Gagas Sistem PPLH yang Holistik, Berkeadilan, dan Berkarakter Kebangsaan, Fatoni Raih Gelar Doktor
-
22 Tahun Melantai di BEI, Saham BBRI Naik Sekitar 48 Kali dari Harga IPO