SuaraSumsel.id - Pawang hujan Sirkuit Mandalika, Mbak Rara kembali diperbincangkan publik. Hadir di Podcast Deddy Corbuzier, Mbak Rara blak-blakan mengakui jika kerap membuka informasi yang disajikan oleh lembaga BMKG sebelum memulai bekerja.
Mbak Rara atau Rara yang bernama lengkap Raden Roro Istiati Wulandari menceritakan bagaimana dirinya bekerja demi menyukseskan pergelaran MotoGP Mandilika, minggu lalu.
Di YouTube chanel Deddy Corbuzier yang disiarkan Kamis (24/3/2022), Rara mengungkapkan beberapa peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam mengendalikan awan pembawa hujan.
Mulanya dia mengenalkan bagaimana cabe dan bawang bekerja guna menjadi peringatan bagi awan dan langit.
"Bicara logika, ini budaya dan pawang hujan ialah sesuatu yang berbeda. Gimana logika pakai cabai dan bawang? tanya Deddy Corbuzier pada Rara dengan gayanya.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, Rara mengungkapkan jika dia sudah mempelajari ilmu meditasi termasuk pengendalian cuaca sejak usia sembilan tahun.
Kemampuan tersebut diakui pawang hujan asal Bali ini merupakan pengetahuan yang turun temurun dari keluarganya. "Mungkin ini namanya paranormal, sudah lama mempelajarinya, dari keluarga juga," katanya.
Rara mulai mengenalkan bahan-bahan yang dipakai, misalnya batang hio, cabe dan bawang. "Ini cabe dan bawang, seperti kode alam. SOS seperti peringatan pada awan. Misalnya ada cabe dan bawang ditancapkan bersama itu seperti peringatan pada awan jika di wilayah itu sudah dipawang," terang Rara.
"Hio juga dibakar, itu tanda panas," sambung Rara.
Baca Juga: Diiming-Iming Anak Bisa Lulus Jadi Anggota TNI, Warga Sumsel Tertipu Rp180 Juta oleh TNI Gadungan
Selain caba, pawang dan bahan lainnya juga ada wayang semar.
Saat mengendalikan hujan, Rara mengaku punya tim bahkan di dalam group tim tersebut juga dibagikan perkembangan (update) prakiraan cuaca dari Badan Meteorlogi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) setiap jamnya.
"Di group itu, ada update cuaca BMKG yang kita baca terus. Sebelum bekerja, saya baca cuaca bagaimana awan mengarah ke arah hujan barat dan timur.
"Jadi dari informasi, lebih memudahkan bagaimana awan bisa dipindahkan," sambung Rara.
"Saya lihat hape (ponsel), arah hujan barat dan timur, baru saya kerjakan," terangnya.
Rara pun mengaku meski menjadi pawang hujan dan ternyata terjadi hujan, maka dia pun tetap dibayar berdasarkan pekerjaan yang dilakukan.
Tag
Berita Terkait
-
Jreng-jreng, Mbak Rara Ngaku Dikontrak BUMN Jadi Pawang Hujan Aspal, Bayaran Naik!
-
Jadi Sorotan di MotoGP Mandalika, Pawang Hujan Rara Ternyata Sering Diminta Hadir saat Jokowi Kampanye
-
Rara Isti Wulandari Ungkap Ritual Lempar Celana Dalam untuk Hentikan Hujan
-
Rara Si Pawang Hujan Pernah Dibayar Rp 50 Juta, Tapi Cuma Dapat Rp 5 Juta dari Mandalika
-
Tak Terima Dianggap Gagal Jalankan Tugas, Ada Pawang Hujan Laporkan Pemerintah ke Polisi
Terpopuler
- 9 Potret Rumah Eko Patrio Seharga Rp150 Miliar, Ada Rooftop Pool di Lantai 4
- Kronologi Penangkapan Mahasiswa Unri Khariq Anhar di Jakarta
- Rumah Ahmad Sahroni Dijarah Massa, Bocah Pamer dapat Jam Tangan Rp 11 Miliar
- Pencabutan Artikel 'Ahmad Sahroni Minta Maaf...'
- Eko Patrio dan Uya Kuya Resmi Mundur dari Anggota DPR RI
Pilihan
-
Negara Tetangga Indonesia di Ambang Kekacauan, Potensi Kudeta Militer Mencuat
-
Core Indonesia Desak Pemerintah Koreksi Total Kebijakan Ekonomi, Batalkan Pajak & Pangkas Belanja
-
Netizen Cari Raffi Ahmad yang Mendadak Hening: Mana Suaranya, A?
-
Demo Meluas Bukan karena Asing, Tapi Masalah Perut!
-
Tiga Lembaga Ekonom Kritik Pemerintah: Gelombang Demo Cerminan Gagal Kelola Ekonomi Berkeadilan!
Terkini
-
Mereda Seketika! Momen Ketua DPRD Sumsel 'Taklukkan' Mahasiswa dari Mobil Komando
-
Tanggal Muda Makin Manis! Dana Kaget Awal Bulan Cair untuk yang Beruntung
-
Gelombang Kedua Datang, Massa Mahasiswa Justru Terbelah di Gedung DPRD Sumsel
-
BRI Percepat Kenaikan Kelas UMKM, Ratusan Ribu Pengusaha Rasakan Manfaat KUR
-
Barikade Polwan Ditarik, Mahasiswa Berhasil Memasuki Halaman Gedung DPRD Sumsel