Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 11 Februari 2022 | 19:34 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron. Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak tes COVID-19 saat berada di Rusia. [AFP/Eric Gaillard]

SuaraSumsel.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak permintaan Kremlin (kantor presiden Rusia) agar dia menjalani tes COVID-19 ketika berada di Rusia.

Padahal kedatangannya ke Rusia juga bertemu Presiden Vladimir Putin pekan ini. Melansir ANTARA, menurut dua orang sumber yang ikut dalam rombongan Macron, penolakan itu dimaksudkan guna mencegah Rusia mencuri DNA Macron.

Macron harus menjaga jarak dengan Putin selama pembicaraan tentang krisis Ukraina yang berlangsung lama di Moskow.

Pengamat dikejutkan dengan gambar-gambar Macron dan Putin yang duduk saling berhadapan pada sebuah meja sepanjang empat meter selama berbicara pada Senin (7/2).

Baca Juga: Viral Video Konvoi, Bawa Sajam hingga Hina Polisi, Polda Sumsel: Pelakunya Banyak Pelajar

Dua orang sumber yang mengetahui protokol kesehatan presiden Prancis mengatakan kepada Reuters bahwa Macron diberikan pilihan: menjalani tes PCR yang dilakukan pemerintah Rusia dan diizinkan berdekatan dengan Putin, atau menolak dan harus menaati aturan jaga jarak yang lebih ketat.

"Kami sangat paham bahwa itu artinya tak ada jabat tangan dan (duduk di) meja panjang. Tapi kami tak bisa menerima (jika) mereka mendapatkan DNA presiden (Macron)," kata seorang sumber kepada Reuters.

Sumber itu merujuk pada masalah keamanan jika pemimpin Prancis itu dites oleh dokter Rusia.

Juru bicara Kremlin belum menanggapi permintaan Reuters untuk berkomentar. Sumber kedua dalam rombongan Macron memastikan presiden itu menolak diuji dengan tes PCR Rusia.

Macron memilih diuji dengan sebuah tes PCR Prancis sebelum berangkat dan sebuah tes antigen oleh dokternya sendiri ketika tiba di Rusia.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca 11 Februari 2022, BMKG: Sumsel Akan Berawan dari Pagi hingga Malam

"Pihak Rusia memberi tahu kami bahwa Putin perlu dijaga dalam batas kesehatan yang ketat," kata sumber tersebut.

Pada Kamis (10/2), tiga hari setelah Macron dan Putin saling menjaga jarak dalam pertemuan, pemimpin Rusia itu menerima Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.

Kedua pemimpin itu berjabat tangan, duduk saling berdekatan, dan hanya dipisahkan oleh sebuah meja kopi kecil.

Sumber: Reuters  

Load More