SuaraSumsel.id - Ratusan hektare lahan pertanian di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan direndam banjir akibat intensitas curah hujan.
"Banjir ini yang kedua kalinya terjadi di periode Januari 2022 yang mayoritas melanda lahan pertanian sawah padi," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian OKU Timur, Andri Irawan di Martapura, Rabu.
Banjir yang terjadi pada periode 23-24 Januari 2022 merendam ratusan hektare (Ha) lahan pertanian sawah padi di wilayah itu hingga petani terancam gagal panen.
Ratusan hektare lahan yang dilanda banjir itu tersebar di beberapa kecamatan antara lain Kecamatan Belitang Madang Raya seluas 49 Ha, 582 Ha di Kecamatan BMT dan 37 Ha Belitang III.
Baca Juga: Gadis di Bawah Umur asal Mesuji Dibawa Lari Teman Pria ke Sumsel
Banjir juga merendam 105 hektare lahan pertanian di Kecamatan Madang Suku II dan 24 Ha di Kecamatan Belitang Jaya.
Benih yang baru ditanam banyak yang rusak akibat terendam banjir.
"Selain itu banyak juga padi yang sudah berusia 2-15 hari setelah tanam terancam puso yang mengakibatkan gagal panen," kata dia.
Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan untuk membantu kebutuhan benih padi yang terkena puso agar petani dapat kembali bercocok tanam.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD OKU Timur, Dewa Made Suta secara terpisah menambahkan, selain lahan pertanian, banjir yang terjadi pada Senin (24/1) itu juga merendam ratusan rumah penduduk yang berada di bantaran sungai, salah satunya di Kecamatan Cempaka, Kabupaten OKU Timur.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Disebut Blusukan di Sumsel, Aktivis Minta Mendagri Beri Teguran
Mengantisipasi bencana susulan, ia mengimbau agar masyarakat khususnya yang bermukim dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Komering supaya meningkatkan kewaspadaan agar tidak menimbulkan korban jiwa.
Pemkab OKU Timur juga telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan sudah menyiagakan personel dibantu relawan di setiap kecamatan agar bencana alam dapat ditanggulangi sedini mungkin.
"Termasuk juga peralatan penanggulangan bencana mulai dari perahu karet, mesin pompa dan kendaraan lainnya sudah disiapkan menghadapi bencana alam yang dapat terjadi kapan saja," ujarnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Sebut Suara Rakyat Suara Tuhan, Cawagub Sumsel Riezky Aprilia: Berdosa jika Mainan Suara Tuhan
-
Kisah Juliana, Gadis Suku Anak Dalam Peraih Gelar Sarjana Pertama yang Ingin Menjaga Hutan!
-
Manipulasi Dokumen RUPSLB Bank Sumsel Babel, Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka
Tag
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera
-
BRI Catatkan Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun