SuaraSumsel.id - Jabatan Panglima Kostrad atau Pangkostrad identik diisi oleh orang -orang dekat Presiden. Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) mengulas mengenai sosok Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
Pengamat Anton Aliabbas berpendapat penunjukan Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad tidak banyak mengubah kecenderungan pola riwayat jabatan seorang Panglima Kostrad.
Promosi jabatan Mayjen TNI Maruli tercantum dalam Surat Keputusan Nomor 66/I/2022 yang ditandatangani Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pada Jumat (21/1) malam.
"Hal ini merujuk pada riwayat penugasan Maruli sebagai Panglima Kodam IX/Udayana dan berkualifikasi pasukan tempur, yakni Kopassus," kata Anton, di Jakarta, Sabtu.
Baca Juga: Polda Sumsel Disebut Terima Rp2 Miliar Kasus Dodi Reza Alex, Kapaolda Jawab Ini
Jika merujuk pada pola riwayat karir 20 perwira tinggi yang menjabat posisi Pangkostrad sejak era reformasi, maka rekam jejak Maruli memiliki kecenderungan sama, pernah menjabat Panglima Kodam.
Anton menyebutkan penunjukan Maruli sebagai Pangkostrad memunculkan kesan Presiden Joko Widodo menyetujui usul penempatan perwira tinggi yang pernah bekerja dekat dengannya menduduki jabatan strategis.
"Hal ini bisa dilihat dengan penunjukan Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Agus Subiyanto sebagai Wakasad dan Maruli Simanjuntak sebagai Pangkostrad. Keduanya sama-sama pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres," papar Anton.
"Memang riwayat penugasan pada pos yang bersinggungan langsung dengan presiden sudah sejak lama menjadi salah satu 'jalur' promosi di tubuh militer," katanya.
Anton mencontohkan pada era Presiden Soeharto, Panglima ABRI pernah dijabat oleh mantan ajudan presiden yakni Try Sutrisno dan Wiranto. Bahkan, Try Sutrisno kemudian tercatat menjabat posisi Wakil Presiden RI.
Baca Juga: Viral Video Pencuri Bugil saat Beraksi di Sumsel Terekam CCTV
Rra Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pada tahun 2008 pos jabatan Pangkostrad sempat diisi Erwin Sudjono dan Danjen Kopassus yang dipegang Pramono Edhi Wibowo. Keduanya adalah ipar SBY.
"Namun demikian, tentu saja riwayat kedekatan dengan presiden tidak dapat memberikan garansi penuh bahwa sosok tersebut dapat menduduki jabatan bintang empat," kata Anton. (ANTARA)
Berita Terkait
-
Jejak Panjang Wiranto: Dari Pangkostrad hingga Penasihat Khusus Presiden
-
Prajurit TNI Jadi Korban Bidikan Tank Merkava Israel Di Lebanon, Begini Respons KASAD
-
Cek Fakta: Jenderal TNI Maruli Akan Menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Prabowo Subianto
-
Beri Bantuan Mobil Operasional, Wujud Perhatian Kasad Kepada PPAD
-
Saat Maruli Simanjuntak Sigap Mengawal Mertua di Upacara HUT ke-72 Kopassus
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Jordi Onsu Terang-terangan Ngaku Temukan Ketenangan dalam Islam
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
Pilihan
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
-
Review DADOO: Nostalgia Game Ular Tangga yang Bisa Main Multiplayer Secara Online
-
Lucky Hakim Sebut Indramayu Daerah Termiskin & Bupatinya Terkaya di Jabar, Cek Faktanya
Terkini
-
BRI Fellowship Journalism 2025: Beasiswa S2 Plus Pelatihan Keuangan untuk Jurnalis
-
LIVE Malam Ini! Debat Kedua Pilwalko Palembang: Siapa Punya Solusi Pembangunan?
-
Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
-
Leadership Camp GenBI: Bukan Cuma Pintar, Tapi Juga Kreatif dan Inspiratif
-
BRI Minta Nasabah untuk Tingkatkan Kewaspadaan dengan Edukasi