Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 15 Januari 2022 | 14:54 WIB
Tim dokter RSUP Muhammad Hoesin mendoakan bayi kembar siam meninggal dunia. [dok. RSUP Muhammad Husein]

SuaraSumsel.id - Bayi kembar siam yang lahir dengan dua kepala di satu tubuh dinyatakan meninggal dunia. Pihak rumah sakit pun menyatakan bayi kembar siam hanya bertahan hidup selama tiga jam setelah dilahirkan.

Proses kelahiran yang dilakukan dengan operasi caesar berlangsung pada Jumat (14/1/2022) sekira pukul 08.20 wib di RSUP Muhammad Hoesin Palembang. Bayi kembar siam itu lahir dengan dua kepala di satu tubuh.

Setelah dilahirkan, bayi dibawa ke ruang perawatan intensif bayi. Berat bayi saat dilahirkan yakni 3.600 gram dengan panjang badang 44 cm, serta lingkar kepala kedua bagi 33 cm.

Namun setelah tiga jam dilahirkan sekitar pukul 11.20 wib, kondisi bayi tersebut memburuk.

Baca Juga: Klasemen Sementara Tim Putri Proliga 2022: Palembang Bank Sumsel Babel

Bayi meninggal dunia setelah tiga jam dilahirkan. Pihak rumah sakit yang diwakili dokter yang menangani Dr Indrayadi mengungkapkan jika penyebab kematian bagi karena kondisi paru yang tidak normal.

Di bayi kembar siam itu, selain memiliki satu jantung juga hanya memiliki satu paru-paru.

"Hal ini merupakan kelainan jantung bawaan yang biasanya hampir selalu terdapat pada bayi kembar siam," ujarnya.

Saat dilahirkan, bayi dengan satu tubuh serta dua kepala ini tidak langsung menangis akibatnya, dokter memberikan pernapasan bantuan dan dibawa ke ruang perawatan intensif.

"Berat lahir 3600 gram, panjang badan 44 cm lingkar kepala kedua bayi 33 cm. Ketika diberi bantuan napas untuk kepala kiri, hanya dinding dada kiri yang bergerak dan suara napas hanya terdengar di dada kiri. Sehingga dicurigai satu kepala terhubung ke satu paru," terangnya.

Baca Juga: Stok Beras di Sumsel Mencukupi Sampai 6 Bulan ke Depan

Saat dilakukan foto rontgen tampak bayi memiliki dua tenggorokan, dua paru, satu jantung, dua tulang belakang, satu lambung, satu tulang pinggul, dua lengan serta dua tungkai.

Bayi belum sempat dilakukan pemeriksaan ekokardiografi. Kondisi bayi semakin memburuk dengan bantuan napas dimaksimalkan.

"Diberikan obat obatan penunjang pompa jantung tapi tetap tidak tertolong dan meninggal pukul 11 20 wib. Penyebab kematian diduga karena kondisi paru yang tidak normal (1 kepala hanya 1 paru) dan adanya kelainan jantung bawaan yang biasanya hampir selalu terdapat pada bayi kembar siam," terang Indrayadi 

Load More