Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 25 November 2021 | 12:45 WIB
Ilustrasi wc umum. Sopir angkot di Palembang tewas di WC umum [Suara.com]

SuaraSumsel.id - Kasus pembunuhan sopir angkot jurusan Plaju-Ampera, Muhammad Toni (29) ditemukan tewas di toilet WC umum di bawah Jembatan Ampera.

Dari hasil penyelidikannya, diketahui penyebabnya karena kata sepele.

Warga Jalan DI Panjaitan Kecamatan Plaju Palembang, Sumatera Selatan ditemukan tewas diungkap rekan korban bernama Rizal Apriansyah.

Melansir Sumselupdate.com - jaringan Suara.com, saat ditemui di RS Bhayangkara Palembang, Rabu (24/11/2021) malam, mengungkapkan kasus pembunuhan sadis ini berawal korban melontarkan kata kotor.

Baca Juga: Sakit Hati Lamaran Ditolak, Pria di Sumsel Sebar Video Porno Pacar

"Dia sempat sebut kata kotor pada pelaku yang kini masih dalam pengejaran aparat kepolisian," kata Rizal.

“Wong (orang) itu datang menanyakan siapa yang mengatai aku dengan kata kotor, tapi kami diam saja, rupa-rupanya dia datang untuk mencari korban. Habis itu dia langsung datang lagi dengan bermotor,” sambung Rizal Apriansyah.

Melihat korban sudah tumbang bersimbah darah, Rizal yang berdiri tak jauh dari korban mencoba mendekati berupaya menyelamatkan korban dengan meminta bantuan dari orang lain yang berada di TKP.

Ia mengakui baru pertama kali melihat pelaku pada saat itu, tapi Rizal menduga pelaku juga merupakan sopir angkot.

Kasi Humas Polrestabes Palembang Kompol Abudhani mengatakan sudah menerima laporan dari petugas jika korban sopir angkot yang tewas dengan luka parah di bagian dada dan kepala bagian belakang.

Baca Juga: Dorong Bisnis Properti Tumbuh 10 Persen, REI Sumsel: 85 Persen Developer Bangun Rumah MBR

Petugas mengindentifikasi jasad Muhammad Toni, sopir angkot yang dibantas orang tak dikenal di di Jalan Tengkuruk Permai, Kelurahan 16 Ilir, Kecamatan Ilir Timur I Palembang, Rabu (24/11/2021) sore.

Korban yang mendapati luka parah sempat dilarikan ke hospital dr AK Gani Palembang untuk penanganan awal. Setelahnya jenazah dibawa ke instalasi forensik RS Bhayangkara Palembang.

Load More