SuaraSumsel.id - Mie adalah makanan yang berasal dari Tiongkok atau China. Saat dibawa ke Nusantara oleh para pedagang Tiongkok di masa Jalur Rempah, mie diterima masyarakat lokal maupun pendatang lainnya. Terjadi pembauran budaya atau tradisi kuliner dalam pengelolaan masakan mie.
Mie tidak hanya bergantung pada bumbu khas Tiongkok, seperti bawang putih, juga tercampur dengan rempah-rempah khas Nusantara, India atau Timur Tengah, serta bahan baku lainnya.
Maka, di Nusantara dikenal banyak masakan mie, seperti Mie Aceh (Aceh), Mie Celor (Palembang), Mie Kobak (Bangka), Bakmi Jawa (Jawa), Mie Kocok (Bandung), Mie Titi (Makassar), dan banyak lainnya.
Pada saat itu masakan mie menjadi menjadi “penanda” keberagaman budaya masyarakat Nusantara.
Tapi, ketika industri (kapitalis) merambah masakan mie, lahirlah masakan mie instan.
Dalam perkembangannya mie instan mendominasi dapur dan meja makan masyarakat di Nusantara [Indonesia].
Keberagaman rasa diseragamkan atau ditentukan oleh industri mi instan. Rempah-rempah yang sehat tergantikan dengan bahan baku yang sangat berbahaya bagi kesehatan.
Narasi murah dan siap saji mampu mengembangkan lanskap mie instan ke setiap pelosok Nusantara, bahkan hingga berbagai wilayah di dunia.
“Mie instan memengaruhi karakter keluarga di Indonesia. Karakter ini yang kami sajikan dalam pertunjukan. Termasuk cara pandang mereka terhadap perbedaan,” kata Yusril Katil, sutradara dan pimpinan Komunitas Seni Hitam Putih, Padangpanjang, Sumatera Barat.
“Para Keluarga Mie Instan” yang ditulis T.Wijaya, akan dipentaskan dalam Festival Teater Sumatera [FTS] 2021 di Taman Budaya Sriwijaya, Palembang, 11-13 November 2021.
Komunitas Hitam Putih didirikan pada 31 Oktober 1997. Mereka telah banyak pengalaman pertujukan baik di Indonesia maupun luar negeri.
Sejumlah karya yang diproduksi Komunitas Hitam Putih antara lain “Tangga’ yang terinspirasi dari puisi Iyut Fitra pada 2007 dan 2012, dan “Yang Melintas Dalam Samar” (2009)
Komunitas ini juga terlibat dalam sejumlah kegiatan, seperti Jakarta International Film Festival [JiFFest], In-Docs, Eagle Award, serta Silek Arts Festival.
Judul:
Para Keluarga Mie Instan
Komunitas:
Komunitas Seni HItam Putih Padangpanjang
Sutradara
Yusril Katil
Naskah
T Wijaya
Dramatug
Sahrul. N
Penata Musik
Avand Garde Dewa Gugat
Pimpinan Produksi
Kurniasih Zaitun
Staf produksi
Mpuk
Pemeran
· Ayu
· Decak
· Afrizal H
Baca Juga: Dirampas Puluhan Tahun, Warga Tanjung Rancing Sumsel Siap Rebut Tanah yang Dikuasai PT TMM
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Cuma 3 Jam 35 Menit dari Jakarta, Thom Haye Mungkin Gabung ke Klub Ini, Bukan Persib Bandung
- 35 Kode Redeem FF MAX Hari Ini 23 Agustus: Klaim Bundle Itachi, Emote Susanoo & Senjata Akatsuki
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! Klik Link DANA Kaget, Klaim Saldo Rp200 Ribu Tanpa Ribet
-
Bukit Asam Dorong Sawahlunto Go Internasional Lewat Simposium Site Manager di Hotel Saka Ombilin
-
BRI dan INDODAX Sinergi Ciptakan Kartu Debit Co-Branding, Dorong Literasi dan Akses Layanan
-
Daftar 5 Link DANA Kaget Terkini, Jangan Terkecoh Penipuan Online!
-
Darurat Karhutla di Sumsel! Helikopter Dikerahkan, OKI Jadi Titik Terparah