SuaraSumsel.id - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) siap menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di semua jenjang sekolah.
Pelaksanaan PTM di Sumsel ini seiring mulai melandainya penyebaran COVID-19 di provinsi tersebut.
Hal itu diungkapkan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru saat meninjau PTM di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Palembang di Palembang, Senin (30/8/2021).
“Sepertinya kalau dari kesiapan kesiapan infrastruktur (fasilitas protokol kesehatan, red.) sudah cukup kita yakini sudah siap," kata Herman Deru dikutip dari ANTARA.
Meskipun sudah diperbolehkan PTM, katanya, siswa dan guru ataupun orang tua harus tetap waspada dengan mengintensifkan komunikasi dalam pengawasan aktivitas siswa-siswi di luar rumah.
“Selalu saya ingatkan kepada seluruh siswa, kita sekolah tatap muka ini bukan berarti COVID-19 sudah tidak ada, maka harus berhati hati,” ujarnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan Riza Fahlevi mengatakan PTM terbatas sudah bisa dimulai untuk jenjang sekolah, mulai dari Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) ataupun sederajat se-Sumatera Selatan.
Dalam pelaksanaannya, masing-masing kepala sekolah sudah mendapatkan petunjuk teknis dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang diperkuat dengan surat keputusan gubernur.
Petunjuk itu, antara lain PTM harus berdasarkan persetujuan dari orang tua atau wali siswa, siswa wajib mematuhi aturan pelaksanaan protokol kesehatan berupa memakai masker dalam setiap aktivitas selama belajar, di luar jam belajar di sekolah merupakan tanggung jawab orang tua.
Baca Juga: Pembelajaran Tatap Muka di Serang Tunggu Persetujuan Pemprov Banten
Sekolah wajib memastikan dalam satu kelas hanya berisikan 50 persen siswa dari total kapasitas ruangan, dalam sepekan tiga kali pertemuan, tetap mengoptimalkan pembelajaran secara daring.
“Untuk jenjang Sekolah Dasar juga demikian tidak jauh berbeda, desainnya dirancang oleh pihak Dinas Pendidikan Kota,” kata dia.
Dia mengatakan selain memastikan teknis dan ketersediaan fasilitas protokol kesehatan, setiap tenaga pendidik dan guru, serta siswa sudah mendapatkan vaksinasi COVID-19.
“Kalau guru sudah 85 persen, siswa siswi sedang berlangsung vaksinasinya,” ujarnya.
Ia mengatakan meskipun vaksinasi untuk siswa siswi saat ini bukan merupakan syarat yang wajib, pelaksanaannya tetap berjalan sesuai dengan ketercukupan vaksin.
“Intinya semua 'stakeholder' (pemangku kepentingan) sudah menyiapkan PTM ini, semoga dapat berjalan dengan baik,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
KPK Kembangkan Hasil OTT, Wakil Ketua DPRD OKU Akhirnya Jadi Tersangka Korupsi Proyek PUPR
-
Viral Rocky Gerung Sindir Politik Saat Iwan Fals Tampil: Anak Sekecil Itu Disuruh Jadi Wapres
-
Sempat Bersikeras Pertahankan Aset, Kini Sandra Dewi Ikhlas 88 Tas Mewahnya Disita Negara
-
Cek Tanggal Pencairan BLT Rp900 Ribu di Bank Himbara vs Kantor Pos: Mana yang Lebih Cepat?