SuaraSumsel.id - Mendiang Percha Dimata Keluarga: Santun Sama Orang tua
Kepegian anggota DPR RI sekaligus anak sulung Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, Percha Leanpuri meninggalkan duka bagi pihak keluarga.
Di mata keluarga, ialah sosok anak yang santun, terutama pada orang yang lebih tua. Proses pemakaman berlangsung di TPU Gandus di Jalan Sei Lacak Pulo Kerto Palembang, Sumatera Selatan.
Banyak keluarga, pelayat dan kerabat menghantarkannya ke peristirahatan terakhir anggota DPR RI tersebut. Lantunan doa pun masih mengiringi pemakaman.
Salah satu pelayat, Sri Wahyuni pengasuh Ibunda mendiang Percha sejak kelas satu SD. Menurut kesaksiaannya, Percha berhati baik terutama pada orang yang lebih tua darinya.
“Percha itu baik, santun sekali sama orang tua, suka membantu, jadi kami sangat kehilangan beliau,”ujarnya sampai berlinang air mata.
Sri wahyuni yang baru tiba dari Batu Raja pukul 03.00 WIBI, dini hari sempat mengetahui jika seminggu ini, Percha sempat menjalani perawatan setelah melahirkan.
.“Saya tau kabar bahwa sejak seminggu ini dia koma setelah melahirkan anak kembarnya,”ungkpanya di lokasi pemakaman.
Setelah menjabat sebagai DPR RI menurut Sri Percha masih sering mengunjungi Baturaja dan tetap santun sekaligus sifat rendah hari.
Baca Juga: Sejak 17 Agustus 2021, Palembang Keluar dari Zona Merah COVID-19
“Masih suka ke Baturaja, ia ziarah ke makam keluarga dia suka juga membantu orang susah,”sebuat wanita yang dipanggil Nenek itu oleh Percha.
Suasana Duka menyelimuti Keluarga besar Gubernur Sumsel, Herman Deru. Kepergian putri sulungnya, Percha Leanpuri membuka kembali kenangan-kenangan yang pernah terukir di mata keluarga.
Kenangan Sang Paman
Lanosin, paman Percha mengenang cerita masa lalu antara dia dan keponakannya itu. Lanosin yang kini menjabat sebagai Bupati OKU Timur bercerita jika mendiang Percha kelahiran Komering Ulu (OKU) Timur pada 24 Juni 1986.
Ia sudah sangat dekat sedari bayi.
“Sejak dia lahir pada tahun 1986 itu, dari bayi sudah dekat sama saya,”kata usai pemakaman Percha Leanpuri, Jum’at (20/8/2021).
Saat kelahiran Percha, ia rela mengendarai sepeda guna menyambut kehadiran sang keponakan. “Dulu itu saya tahan naik sepeda untuk melihat dia pas baru lahir.” sambung Lanosin yang akrab dipanggil Enos.
Ia pun berharap agar masyarakat lain mendoakan kepergian Percha agar khusnul Khotimah.
“Akhirnya dengan umur yg tidak terlalu lama. Ada perjanjian di laul mahfudz dan kita harus mengikhlaskannya. Dan saya mohon doa, agar beliau dapat berada di tempat terbaik di sisi Tuhan,”tutupnya.
Kontributor : Fitria
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
Terkini
-
Palembang Uji Coba Jalan Satu Arah di Jalan AKBP Cek Agus Mulai 2 Oktober, Warga Siap-siap!
-
Strategi Jitu Semen Baturaja, Laba Bersih Melejit 952 Persen di Semester I 2025
-
Untuk K-Popers Garis Keras: Panduan Bikin Miniatur Idolamu Jadi 'Photocard' Edisi Terbatas
-
Sekda Edward Candra Pimpin Finalisasi, Sumsel Siap Jadi Tuan Rumah Pornas Korpri XVII
-
Avatar Gaming Standar Itu Membosankan! Ini Cara Bikin Logo Custom Pakai Miniatur AI