SuaraSumsel.id - Lebih dari setahun sekolah daring dijalani oleh para siswa, tidak terkecuali siswa dengan kebutuhan khusus tunagrahita di Sekolah Luar Biasa atau SLB-C Karya Ibu, Palembang Sumatera Selatan.
Mau tidak mau anak-anak sekolah luar biasa mengikuti peraturan pemerintah dengan memberlakukan pembelajaran daring selama pandemi covid-19. Pembelajaran dilaksanakan melalui pesan media whatsapp, grup dan video pembelajaran.
Mira, salah satu pengajar di sekolah tersebut mengaku resah karena tidak bisa menakar langsung kemampuan siswanya.
Guru kelas satu sekolah dasar ini mengatakan belum sama sekali menemui siswa guna mengajar padahal bagi siswa tunagrahita tidak mempunyai kepiawai yang sama.
Baca Juga: Sepekan Terakhir, Stok Vaksin COVID 19 Sumsel Kosong
“Ada siswa yang hanya bisa membuat gambar atau tulisan hanya dari titik-titik, ada yang mengikuti tulisan melalui contoh ataupun ada yang sudah piawai menulis. Sehingga dalam satu kelas mempunyai tugas yang berbeda-beda,” ujarnya saat ditemui sumselsuara.id, Kamis (22/7/2021).
Sedangkan untuk mengandalkan hasil tugas tidak bisa dipastikan keabsahannya benar tidaknya dibuat oleh siswa tersebut.
Menurut Mira yang sudah mengajar sembilan tahun di SLB-C Karya Ibu tersebut, tugas yang disampaikan daring tersebut bisa saja dikerjakan wali murid atau keluarganya.
“Mengatakan resah mengajar satu tahun ini karena belum sempat melakukan pembelajaran secara tatap muka atau luar jaringan. Menurut mengajar siswa tuna grahita memiliki tantangan yang lebih besar dan tidak bisa ditinjau secara daring,” kata ia.
Sedangkan untuk rata-rata IQ anak tunagrahita biasanya berkisar 50-70 untuk yang ringan sedangkan untuk tingkat sedang berada pada IQ 35-50.
Dengan dmikian SLB-C Karya Ibu mengelompokkan kelas menjadi 2 macam yakni, untuk kelas 1 C untuk yang tunagrahita ringan dan kelas 1 C1 untuk tingkat sedang.
.
Disisi lain, salah seorang orang tua kelas empat sekolah dasar siswa tunagrahita Reni Damayanti mengatakan perlu kesabaran ekstra dan penuh inovasi belajar yang harus diberikan kepada anak dengan kebutuhan khusus seperti anaknya.
Setidaknya sebagai ibu yang memahami kekurangan anak, Ia berupaya tidak memaksakan putranya, Azzam untuk segera menyelesaikan tugasnya.
“Saya berupaya membuat moodnya tetap baik, sehingga mau membuat tugas. Hobi Azzam mewarnai sehingga akan selalu saya jadikan hadiah jika ia mau membuat tugas dari gurunya,”katanya.
Baca Juga: Sumsel Kehabisan Stok Vaksin, Beberapa Faskes Stop Vaksinasi Sementara
Selama sekolah daring, Azzam menerima tugas dari gurunya satu seminggu sekali dalam beberapa peajaran.
Kendati demikian, Reni berpendapat melakukan pembelajaran daring dan secara langsung di sekolah tetap berbeda. Anaknya tetap ingin sekolah tatap muka.
“Ketika membuka lemari baju dan melihat pakaian sekolah anaknya menjadi sedih. Karena akan berbeda ketika bertemu teman dan guru-guru mereka menjadi lebih semangat, sedangkan dengan orang tua siswa menjadi manja,”pungkasnya.
Kontributor: Fitria
Tag
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Fair Play Jadi Prioritas! Liga 4 Sumsel Larang Transfer Pemain di Babak Enam Besar
-
Viral Meme Asal Pekanbaru Ini Bikin Deddy Corbuzier Tawarkan Investasi
-
Masjid Lawang Kidul: Saksi Sejarah Islam di Palembang dengan Arsitektur Unik
-
Pabrik Pusri III-B Usung Teknologi Baru, Produksi Urea dan Amonia Makin Optimal
-
Gebyar Hadiah Miliaran Rupiah di Undian Tabungan Pesirah Bank Sumsel Babel