Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 04 Juli 2021 | 16:49 WIB
Ilustrasi toilet. (Shutterstock) Razia Barang Modern, Masyarakat Badui Hancurkan Motor hingga Toilet

SuaraSumsel.id - Masyarakat Badui gelar razia akan barang-barang modern. Sejumlah barang modern ini, dilarang hingga dimusnahkan oleh masyarakat Badui di pedalaman kabupaten Lebak Banten.

Pemusnahan dilakukan gegara sejumlah barang modern itu dilarang dan bertentangan dengan adat setempat. Sejumlah barang modern yang dimusnahkan seperti ponsel, motor dan toilet.
 
"Semua barang-barang modern itu dimusnahkan," kata Kudil (45) seorang warga Badui saat dihubungi di Lebak, Sabtu.
 
Operasi razia dilakukan Badui Dalam yang ditunjuk sebagai penegak hukum adat. Barang-barang modern itu di antaranya gelas, piring, teko, termos, panci, kasur, handphone juga menghancurkan toilet.
 
Bahkan, razia hari ini membakar tiga buah motor.
 
"Perabotan rumah tangga kami yang terbuat dari karet dan besi juga dimusnahkan, " kata Kudil.
 
Menurut dia, razia yang digelar tiga bulan sekali itu rutin dilaksanakan adat.
 
Mereka razia barang- barang modern itu dengan menyisir ke setiap rumah warga Badui tersebar di 68 perkampungan.
 
Razia itu tanpa tebang pilih jika ditemukan barang modern dimusnahkan, sekalipun itu Jaro Saija sebagai Kepala Desa Kanekes.
 
Masyarakat Badui harus taat dan patuh terhadap peraturan adat yang melarang menggunakan peralatan modern, termasuk kendaraan roda dua dan roda empat.
 
Razia yang dilakukan masyarakat Badui ini bertujuan untuk penegakan peraturan adat yang melarang barang modern.
 
Warga Badui tidak diperbolehkan memiliki barang perabotan rumah tangga yang modern.
 
"Barang-barang yang dimusnahkan itu diterima dan tidak melakukan penolakan karena warga kembali membeli perabotan itu," katanya.
 
Sejumlah warga Badui mengaku bahwa mereka rela barang-barang perabotan rumah tangga yang digunakan itu dimusnahkan karena dilarang secara adat.
 
"Kami tentu tidak bisa berbuat apa-apa dalam razia adat jika dimusnahkan perabotan rumah tangga," kata Santa, warga Badui pula. (ANTARA)

Load More