Scroll untuk membaca artikel
Suhardiman
Jum'at, 07 Mei 2021 | 13:32 WIB
Petugas memanfaatkan tanaman vetiver untuk menutupi lahan perbukitan di kawasan hulu sungai untuk mencegah banjir dan tanah longsor. [sumselupdate.com]

SuaraSumsel.id - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional Sumsel bakal memanfaatkan tanaman vetiver untuk menutupi lahan perbukitan di kawasan hulu sungai. Hal ini dilakukan guna mencegah terjadinya longsor di pinggiran sungai.

Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JM) BBPJN Sumsel Yuli mengaku, ada beberapa daerah di Sumsel yang mempunyai tipikal longsoran di pinggir sungai karena kondisi jalan. Salah satunya kawasan sungai di daerah Betung Sekayu.

Potensi longsor juga terjadi di kondisi jalan di perbukitan di Sumsel. Seperti di Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat dan Baturaja di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumsel.

Sebelum terjadi longsor di kawasan tersebut, pihkanya merencanakan menanam rumput vetiver untuk mencegah bencana alam itu terjadi.

Baca Juga: Rela Bayar Ongkos Travel Lebih Mahal, Warga Lolos dari Penyekatan Mudik

"(Rumput vetiver) sudah dikembangkan sejak 2008 dan dimanfaatkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah, terutama di daerah longsor yang sifatnya erosi dan dangkal," katanya, dilansir dari sumselupdate.com, katanya, Jumat (7/5/2021).

Tanaman vetiver mempunyai akar yang kuat, sehingga bisa mengurangi potensi longsor di daerah perbukitan dan pinggiran sungai.

Ada beberapa kriteria khusus untuk menanam rumput vetiver, seperti kawasan itu merupakan kriteria longsoran dangkal dengan kedalaman 1 -1,5 meter, kemiringan lereng 30-45 derajat atau tidak terlalu tegak.

"Kontur lereng tidak lebih dari 50 derajat. Jika tingkat longsoran kurang dari 5 meter, akar vetiver bisa menjangkau hingga tanamannya tumbuh subur dan bisa mencegah tanah longsor," tukasnya.

Baca Juga: Komunitas Rental Mobil Pejuang Rupiah Pamekasan Dukung Larangan Mudik 2021

Load More