Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 07 April 2021 | 22:00 WIB
Dua orang pengungjung berjalan dari gedung theater Keong Mas di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (17/3). [Suara.com/Alfian Winanto] Resmi Diambil Negara, Ini Enam Fakta Taman Mini Indonesia Indah

Maskot "Taman Mini Indonesia Indah" ini diresmikan penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun 1991.

5, Pembangunan TMII Sempat Menuai Protes

Pembangunan TMII dulu sempat menuai protes dari beberapa pihak. Protes tersebut tak hanya datang dari mahasiswa, tetapi juga kalangan lain seperti kaum cendekiawan, teknokrat, serta pengusaha.

Penolakan tersebut datang karena meski berlabel 'mini', pembangunan TMII ternyata memerlukan biaya yang besar, yaitu sekitar Rp 10,5 miliar bahkan lebih.

Baca Juga: Jelang Ramadan, Harga Enam Komoditas Pangan di Sumsel Ini Naik

Banyak pihak yang menentang karena saat itu sebagian besar masyarakat Indonesia sedang dilanda masalah kemiskinan. Walau telah menemui aksi demonstrasi pembangunan TMII tetap diteruskan dan dilanjutkan.

6. Presentasikan Keberagaman Suku di Indonesia

Sesuai namanya, TMII dibangun untuk merepresentasikan keberagaman suku yang ada di Indonesia. Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan tradisional. 

Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona, yaitu Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Tiap anjungan menampilkan bangunan khas setempat.Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta Tanah Air pada seluruh bangsa Indonesia.

Baca Juga: Warga Sumsel Boleh Buka Puasa Bersama, Jam Operasional Restoran Dibatasi

Itulah enam fakta mengenai Taman Mini Indonesia Indah yang pengelolaannya diambil alih pemerintah Indonesia.

Load More