SuaraSumsel.id - Kehilangan tutupan hutan di Sumatera Selatan tergolong cukup tinggi lima tahun terakhir. Mencapai 138.420 hektar (Ha) tutupan hutan di Sumatera Selatan telah hilang atau berubah fungsinya.
Hutan Kita Institute (Haki) Sumsel menyatakan pada tahun 2015, tutupan hutan di Sumatera Selatan mencapai 780.000, yang terus mengalami penurunan pada lima tahun setelahnya.
"Degradasinya cukup tinggi, dan harusnya masih menyelamatkan hutan yang tersisa," ujar Direktur HaKi Sumatera Selatan, Aidil Fitri belum lama ini.
Pada tahun 2018, tutupan hutan sebesar 678.750 hektar (ha) dan pada tahun 2020 juga tergerus masih menyisahkan 641.580 ha hutan di Sumatera selatan.
Baca Juga: 17 Kekayaan Sumsel Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Adapun penyebab terjadinya kehilangan tutupan hutan atau deforestasi yakni pembukaan lahan baru yang dipergunakan bagi infrastuktur, pertanian dan perkebunan.
Penyebab lainnya, yakni kebakaran hutan, perambahan hingga pembalakkan liar. Adapun, kabupaten dan kota yang mengalami laju deforestasi tertinggi terjadi di delapan wilayah.
"Tiga kabupaten dengan lagu dan luasan deforestasi terbesar terjadi di Banyuasin, Musi Banyuasin, Muaraenim," terang Aidil.
Untuk Banyuasin mengalami laju deforestasi mencapai 21.954 ha, sedangkan kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 9.976 hektar (ha) dan Muaraenim seluas 2.038 ha.
Diakumulasi, laju deforestasi di Sumsel pada tahun 2019 atau 2020 mencapai 37.170 hektar (ha)
Baca Juga: Rakorwil Nasdem Sumsel Digelar Lebih Awal, Ahmad Ali: Modal 2024
Aidil pun menyautkan laju deforestasi dengan upaya menjaga kawasan hutan melalui program perhutanan sosial. Program yang memberikan akses kepada masyarakat guna memanfaatkan hutan namun tidak mengubah fungsi apalagi kepemilikannya.
"Apalagi, Kementrian Desa juga sudah menerbitkan Peraturan Menteri Desa nomor 16 tahun 2018 secara spesifik bahwa dana desa juga dapat dipergunakan bagi kehiatan pemberdayaan ekonomi masyarakat penerima izin perhutanan sosial," terang ia.
Adapun ancaman lainnya akan pembukaan bahkan alih fungsi kawasan hutan ialah pembukaan jalan tambang yang menyebabkan Sumsel kehilangan hutan dataran rendah yang tersisa saat ini.
Berita Terkait
-
Akibat Tidak Mau Mendengarkan Nasihat dalam Buku Rumah Tua di dalam Hutan
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Negara Rugi Rp1,3 Triliun, Kasus Korupsi Proyek LRT Palembang Tambah 'Luka' Waskita Karya
-
Adik Prabowo: Konsesi Hutan Bantu Mitigasi Perubahan Iklim
-
Netizen Marah, Video Zulhas Tertawa Soal Kerusakan Hutan dengan Harrison Ford Kembali Muncul
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Lihat Jaksa di Sidang Tom Lembong Cengar-cengir, Publik Malah Kesal: Nasib Orang Dianggap Bercandaan!
-
GERKATIN: Ruang Berkarya bagi Teman Tuli
-
5 Asteroid Paling Berbahaya Bagi Bumi, Paling Diwaspadai NASA
-
Rupiah Loyo! Tembus Rp15.900 per Dolar AS, Calon Menkeu AS Jadi Biang Kerok
-
Harga Emas Antam Jatuh Terjungkal, Balik ke Level Rp1,4 Juta/Gram
Terkini
-
BMKG Prediksi Hujan Lebat di Sumsel Saat Pilkada: Ini Daftar Terkena Dampak
-
Aset Pemprov Sumsel yang Hilang Selama 73 Tahun Akhirnya Ditemukan
-
Gempa Beruntun Guncang OKU, BPBD Imbau Masyarakat Tetap Tenang
-
Semen Baturaja Raih Penghargaan SNI Award 2024: Bukti Komitmen Kualitas
-
Jalur Pendakian Gunung Dempo Ditutup Sementara, 68 Pendaki Dievakuasi