Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 05 Februari 2021 | 09:23 WIB
Munarman [YouTube/FadliZonOfficial]. Munarman menyatakan ada upaya penggiringan opini terkait FPI yang dikaitkan teroris.

Habib Muchsin juga membantah keras atas pernyataan AA yang menyebut adanya proses baiat mendukung ISIS di bekas markas daerah Laskar FPI, Jalan Sungai Limboto, Makassar.

Ia menjelaskan kalau yang dimaksud AA itu adalah acara diskusi umum terkait kondisi perpolitikan dunia secara global.

Acara itu dihadiri oleh juru bicara FPI Munarman, almarhum Ustaz M Basri dan almarhum ustaz Fauzan.

"Terkait kehadiran Munarman dari Jakarta adalah sebagai narasumber yang diundang dan tidak ada kaitannya dengan isu ISIS apalagi dikaitkan dengan baiat seperti yang dinyatakan oleh saudara AA." tegasnya.

Baca Juga: Walhi Sumsel Kritik Restorasi Gambut: Restorasi Konsesi Harus Transparan

AA menjadi salah satu dari 26 terduga teroris dari Makassar dan Gorontalo dibawa ke Jakarta. Sebagian dari mereka disebut anggota Front Pembela Islam atau FPI.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan terduga teroris ditangkap di Gorontalo sebanyak tujuh orang dan sisanya ditangkap di Makassar, Sulawesi Selatan.

"19 anggota yang tertangkap, semua terlibat atau menjadi anggota dari FPI di Makassar. Mereka sangat aktif dalam kegiatan-kegiatan FPI yang ada di Makassar," kata Rusdi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (4/2/2021).

Menurut Rusdi, tujuh terduga teroris yang ditangkap di Gorontalo merupakan kelompok jaringan Jamaah Ansharut Daulah atau JAD yang dikenal dengan Ikhwan Pahuwato.

Sumber: Suara.com

Baca Juga: Kasus Masjid Sriwijaya Senilai Rp 130 M Disidik, Pejabat Sumsel Diperiksa

Load More