SuaraSumsel.id - Sebanyak tiga buaya dilepasliarkan di Taman Berbak Sembilang di Banyuasin, pesisir Sumsel, Rabu (3/2/2021). Pelepasliaran dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi.
Pelepasan di Taman Nasional Berbak dan Sembilang dinilai BKSDA Jambi merupakan habitat yang cocok bagi ketiga buaya.
"Setelah kita berkirim surat ke pihak Taman Nasional Berbak dan Sembilang, pada hari ini kita lakukan pelepasliaran di kawasan taman nasional tersebut," kata Koordinator Tempat Penyelamatan Satwa (TPS) BKSDA Jambi Sahron seperti dilansir ANTARA, Rabu (4/1/2021).
Sahron menjelaskan Taman Nasional Berbak dan Sembilang terdiri dari hutan rawa gambut, hutan rawa air tawar dan hutan riparian, cocok sebagai habitat buaya muara yang diselamatkan BKSDA Jambi.
Baca Juga: Dimulai Bulan Maret, Ini Kalender Pariwisata Sumsel 2021
Salah satu buaya dengan panjang empat meter sempat konflik dengan masyarakat di Sabak, Kabupaten Tanjab Timur karena masuk ke dalam dapur rumah milik warga.
Kemudian seekor buaya dengan panjang satu meter juga sempat mengalami konflik dengan warga di Nipah Panjang, Kabupaten Tanjab Timur.
"Dan satu ekor muaya muara lainnya diserahkan masyarakat ke BKSDA Jambi," terang Sahron.
Buaya Muara tersebut berada di TPS BKSDA Jambi sekitar tiga bulan, karena buaya muara yang panjangnya empat meter tersebut giginya rontok, maka pada saat itu tidak bisa langsung dilepasliarkan oleh BKSDA Jambi.
Buaya tersebut mendapatkan perawatan di TPS BKSDA Jambi yang terletak di Kecamatan Mendalo, Kabupaten Muaro Jambi.
Baca Juga: Ombudsman: Hanya Madrasah Swasta Boleh Pungut Dana Bantuan Wali Murid!
Pelepasliaran buaya muara tersebut dilakukan berdasarkan pertimbangan medis dan BKSDA Jambi dimana buaya muara tersebut sudah mampu bertahan hidup di alam liar.
Berita Terkait
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
-
Bongkar Praktik Licik Lapas Tanjung Raja, Robby Minta Tolong Presiden Prabowo
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Apa Itu Swiss Stage di M6 Mobile Legends? Begini Sistem dan Eliminasinya
-
Bagaimana Jika Bumi Tidak Memiliki Atmosfer?
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
Terkini
-
Bawaslu Sumsel Temukan Pelanggaran, Ini Daftar TPS Direkomendasikan PSU
-
Sehari Setelah Pilkada, Pj Wali Kota Palembang Berganti
-
Desa Energi Berdikari, Solusi Pertamina untuk Listrik Desa dan Ekonomi Lokal
-
Bank Sumsel Babel Raih Penghargaan Bergengsi Trusted Company dari IICG
-
Lompatan Operasi Hulu Pertamina Zona 4: Teknologi SOPPRED Tingkatkan Efisiensi