SuaraSumsel.id - Cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU)mencapai Rp 100 ribu per kilogram (Kg).
Padahal harga sebelumnya kisaran Rp 60 ribu per Kg.
Menurut pedagang bernama Susi, kenaikan harga yang terjadi sejak tiga hari terakhir ini dipicu modal agen pemasok dari luar daerah seperti Kabupaten OKI.
Selain itu, pemasok dari Pulau Jawa saat ini mematok harga tinggi sehinga pedagang terpaksa menyesuaikan harga jual agar tidak merugi.
"Saat ini harga cabai rawit meroket mencapai Rp100.000 per kilogramnya," kata Susi, salah seorang pedagang cabai di Pasar Atas Baturaja dikutip dari Antara, Sabtu (16/1/2021).
Dampak dari kenaikan harga ini, kata dia, berdampak pada daya beli masyarakat menurun drastis sejak harganya mahal.
"Saat ini sebagian besar pembeli membeli cabai rawit dalam jumlah sedikit karena harganya mahal. Untuk stok di pasar juga sekarang terbatas," kata dia.
Hal senada dikatakan Jauya, pedagang lainnya mengaku daya beli masyarakat saat ini menurun drastis sejak harga cabai rawit meroket mencapai Rp 100.000 per Kg.
"Sebelum harga naik biasanya sebanyak 50-60 Kg cabai rawit terjual setiap harinya. Namun, saat ini berkurang 50 persen dari biasanya," ungkapnya.
Hanya saja, lanjut dia, lain halnya dengan cabai merah keriting yang saat ini justru turun harga menjadi Rp75.000/Kg dari sebelumnya mencapai Rp90.000/Kg.
"Penurunan harga cabai merah keriting ini sedikit menolong omzet pedagang yang tidak begitu anjlok akibat lonjakan harga cabai rawit tersebut," kata dia. (Antara)
Berita Terkait
-
Benarkah Cabai Rawit Jadi Bahan Utama Skincare Lokal? Diklaim Cerahkan Kulit, Begini Faktanya
-
Inovasi Skincare Lokal: Cabai Rawit Jadi Bahan Ajaib Pencerah Kulit, Kok Bisa?
-
Harga Jengkol Meroket Tembus Rp100 Ribu, Resmi Saingi Harga Daging Sapi!
-
Pasar Taman Puring Ludes, DPRD Desak Audit Total Kelistrikan: Ini Pukulan Berat Bagi Ekonomi
-
Berburu Pangan Lokal: Dari Pasar Tradisional ke Meja Makan Ramah Iklim
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
SKN New Train: Proyek Gas Terbesar di Sumsel yang Bakal Jadi Andalan Energi Nasional
-
Kades Mesum Digerebek! Janji Nikahi Gadis 17 Tahun Jadi Kedok Asmara Terlarang di Ogan Ilir
-
Drama Hukum UBD Palembang: Eksepsi Rp38 Miliar Diterima Hakim, Tunda Penahanan
-
Terbongkar! Taktik Licik Pinjol Ilegal 2025, Incar Data Pribadi via WhatsApp
-
Benarkah Paham yang Dibawa Laskar Sabililah Mengancam Kultur Moderat Palembang?