SuaraSumsel.id - Pengalaman unik kala liburan dialami oleh sebuah keluarga saat menghabiskan waktu makan siang bersama.
Tergiur dengan suasananya yang ramai, keluarga itu tak menyangka jika tempat makan mereka ternyata adalah rumah warga yang sedang mengadakan acara kenduri.
Pengalaman unik nan memalukan itu lantas diunggah oleh sang ayah ke laman Facebook-nya Azam Mahat.
"Ya Allah malunya, kenangan yang tidak boleh dilupakan, kami sangka warung makan," tulis Azam membuka curhatannya.
Ceritanya, Azam beserta anak dan istrinya sedang berlibur ke kawasan Pantai Timur, Kelantan, Malaysia.
Sehabis mencari homestay, mereka melihat sebuah tempat mirip warung yang ramai dipenuhi orang-orang.
"Saya bilang ke istri, 'pasti makanan di situ enak-enak sampai orang ngantre untuk makan. Besok kita makan di situ'" ungkapnya.
"Dari kejauhan, suasana warung itu memang tampak meriah dengan berbagai jenis lauk terhidang, selain itu ada banyak pelanggan pula," tulis Azam menceritakan.
Keesokan harinya, Azam mengajak keluarganya untuk makan di 'warung' tersebut. Ia pun bilang ke istrinya ingin makan nasi kerabu di tempat itu.
Baca Juga: Curhat Pria Memukul Perempuan yang Hina Ibunya, Banjir Dukungan Publik
Ia juga melihat ada 4 orang yang sedang minum di sekitar 'warung' tersebut. Begitu ia keluar dari mobilnya, Azam mengajak keluarganya duduk di kursi dan meja yang tersedia.
"Wah menunya kelihatan enak, ada ayam percik, kari kambing, sambal etok pun ada, fuh sedap" katanya sambil melihat-lihat lauk di sana.
Istrinya pun bertanya kepada anak-anak soal minuman yang akan mereka pesan. Saat itu lah seorang ibu-ibu datang menghampiri mereka memberikan tek satu teko.
"Kalau nanti mau air panas, nanti saya suruh pembantu buatkan," katanya perempuan itu.
Saat itulah perasaan Azam mulai tak enak. Ia lantas bertanya kepada perempuan tersebut.
"Ini bukan warung, Bu?" tanya Azam.
"Bukan, ini rumah Ibu," jawab perempuan tersebut.
Kontan jawaban itu seketika membuat Azam malu bukan main. Ia pun buru-buru mengajak keluarganya meminta maaf dan berpamitan. Tapi mereka justru dicegah oleh pemilik rumah.
Orang-orang mengira bahwa mereka adalah keluarga si pemilik rumah.
Si pemilik rumah itu tak mengizinkan mereka pulang. Ia justru mengambilkan nasi dan lauk untuk anak-anak Azam.
Sambil menahan malu, Azam pun bertanya mengapa rumah itu ramai sekali dari semalam sampai membuatnya berpikir bahwa tempat itu adalah warung makan.
Ternyata, si pemilik rumah tengah mengadakan acara kenduri untuk syukuran.
"Jadi setelah salat Jumat, siapa yang pergi salat boeh singgah untuk makan," jelas Azam mengulangi penjelasan dari ibu pemilik rumah.
Kontan, cerita pengalaman Azam itu pun banyak ditanggapi oleh warganet yang terhibur.
"Hari pertama liburan, makan sudah enggak bayar kau," komentar Imran Shamsir.
"Rezeki, dengan hikmah dan pelajaran," tulis Noor Azimah Sarif Adli.
"Malu-malu pun masih ada selera juga. Untung aja nggak sekalian minta menu," seloroh Khir Johari Abas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
-
3 Rekomendasi HP 5G Murah di Bawah Rp3 Juta Tebaru September 2025
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
Terkini
-
UMKM Healthcare Naik Kelas, Berkat Program Pemberdayaan BRI Pengusaha Muda BRILiaN
-
Investasi SR023T3 & SR023T5 Dapatkan Kupon Tinggi, Cashback Fantastis, Pesan Mudah Lewat BRImo!
-
Skandal Korupsi LRT Sumsel: Eks Dirjen Kemenhub Prasetyo Boeditjahjono Dipindah ke Rutan
-
CSR Bank Sumsel Babel: Dari Operasi Mata Gratis hingga Akses Kesehatan untuk Ribuan Warga
-
Dugaan Proyek Fiktif Rp2,56 Miliar di Palembang, 11 Ketua RT hingga PHL Diperiksa Kejari