Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 07 Januari 2021 | 14:57 WIB
Seorang petani merawat tanaman bawang merah dan tanaman kubis. (Antara/Anis Efizudin)

SuaraSumsel.id - Petani dan pedagang sayuran di Pagaralam Sumatera Selatan tengah gundah. Mereka mengeluhkan harga jual sayuran, seperti buah tomat dan kol yang tengah anjlok di awal tahun ini. 

Harga jual komoditas di Pagaralam lebih rendah dibandingkan biaya tanam. Akibatnya, petani merugi dan pedagang juga kesulitan menemperoleh untung.

Pantauan Sumselupdate.com  (jaringan Suara.com), di Pasar Nendagung Pagaralam, Rabu (6/1/2021), beberapa komoditas sayuran yang harganya anjlok.

Seperti bunga Kol yang saat ini hanya Rp5.000 per kilogram, padahal sebelumnya dari Rp10.000 per kilogramnnya.

Baca Juga: Pendakian Gunung Dempo di Malam Tahun Baru Dilarang, Polisi Tutup Jalur

Daun sop dari Rp4.000 per kilogram menjadi Rp1.000 per satu kilogram. Belum lagi harga sayur Bicai hanya Rp10.000 per tiga ikat.

Harga tomat kini, tinggal Rp250 per kilogram. Saat ini harga tomat dalam satu kotak dengan berat 70 kilogram hanya dihargai Rp15.000 saja.

Tak pelak, kondisi ini membuat banyak petani dan pedagang terpaksa membuang tomat ke tempat sampah karena tidak laku dan busuk.

Wati (47), salah satu pedagang di Pasar Nendagung Pagaralam mengaku, hampir semua komoditi sayur harganya anljok.

Pemicunya menurut dia, disebabkan tidak ada permintaan dari pedagang di Pasar Induk Jakabaring Palembang.

Baca Juga: Resep Sambal Matah Anti Gagal, Kamu Harus Coba!

“Anjlok semua harga sayur sekarang dek mulai dari daun sop, kembang kol sampai bicai yang anjlok lebih dari 50 persen,” keluhnya.

Lebih parah lagi, menurut dia, harga tomat yang semula Rp7.000 per kilogram di tingkat pedagang, saat ini hanya tinggal Rp2.000 per satu kilogramnnya.(sumselupdate)

Load More