Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 01 Januari 2021 | 18:33 WIB
ilustrasi menyanyikan lagu indonesia raya [ANTARA FOTO/Jojon]

SuaraSumsel.id - Kasus penyelidikan pelecehan lagu Indonesia Raya, terus dikembangkan. Polisi mengamankan satu pelaku lainnya MDF (16).

Sebelumnya,  NJ (11) sudah terlebih dahulu diamankan polisi Diraja Malaysia di Sabah saat mengikuti orang tuanya yang bekerja sebagai sopir perusahaan perkebunan.

Dengan demikian, kedua pelaku masih anak di bawah umur atau remaja.

"NJ ditangkap di Sabah oleh polisi setempat. Usianya baru 11 tahun," kata Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono di Bareskrim Polri, Jumat (1/1/2020).

Baca Juga: Parodikan Lagu Indonesia Raya, Remaja Ini Tak Berkutik Ditangkap Polisi

Setelah NJ ditangkap, Polisi Diraja Malaysia dan Bareskrim Polri meneruskan penyelidikan untuk mencari pelaku lain.

Berdasarkan penyelidikan itu, diketahui terdapat rekan MDF di Cianjur yang membantu menyebar video tersebut. 

MDF dan NJ saling mengenal. Keduanya kerap melakukan komunikasi via dunia maya.

"Intinya adalah antara NJ yang di Sabah kemudian dengan MDF di Cianjur ini berteman dalam dunia maya. Sering komunikasi, marah-marah sering," kata Argo.

Pembuat serta penyebar parodi lagu Indonesia Raya berinisial MDF, akhirnya ditangkap Mabes Polri. [dokumentasi]

Argo menceritakan, awalnya MDF membuat dan menyebarkan video parodi lagu Indonesia Raya pada kanal YouTube miliknya.

Baca Juga: Tak Disangka, Ternyata Sosok Ini Pelaku Pelecehan Lagu Indonesia Raya

Dalam unggahan itu, MDF mengaitkan tag video tesebut dengan nama NJ. MDF juga memberi informasi video tesebut dibuat di Malaysia serta menggunakan nomor ponsel setempat.

NJ marah kepada MDF. Namun, NJ kemudian justru mengunggah video sama milik MDF ke kanal YouTube sendiri. Dia lebih dulu melakukan penyuntingan.

"NJ membuat kanal YouTube bernama My Asean. Video yang diunggah itu milik MDF tapi sudah disunting, ditambahkan gambar babi," kata Argo.

Karena itulah, Argo mengatakan MDF dan NJ sama-sama melakukan penghinaan terhadap lagu kebangsaan Indonesia.

Sumber: Suara.com

Load More