Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 28 Desember 2020 | 17:09 WIB
Pedagang cabai (4/4).

SuaraSumsel.id - Harga cabai di Palembang, Sumatera Selatan terus melonjak. Baik pembeli dan pedagang mengeluhkan kenaikan harga cabai itu menjelang pergantian tahun ini.

Sampai akhir pekan lalu, harga cabai mencapai Rp 80.000 per kilogram.

Kata Ayu, pemilik warung pecel lele di kawasan Puncak Sekuning Palembang, harga cabai naik terus dibandingkan bulan lalu yang paling tinggi Rp 25.000 per kilogram. 

Menurut dia, harga cabai yang tinggi ini telah membebani usahanya, karena cabai merupakan salah satu bahan baku untuk usaha warung makannya.

Baca Juga: Di Terminal Palembang Bebas, Satgas Covid Tak Ada, Rapid Test Tak Diperiksa

Ayu meminta pemerintah segera mengatasi permasalahan harga cabai yang mahal tersebut karena diprediksi akan terus bergerak naik..

Rosnelli, pedagang di pasar tradisional Sekip Ujung Palembang mengatakan kenaikan harga cabai merah akhir-akhir ini dipengaruhi pengurangan pasokan sebagai dampak musim hujan dan meningkatnya permintaan masyarakat pada momentum hari Natal dan Tahun Baru.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, selama musim hujan ini banyak petani mengalami gagal panen karena tanaman cabainya terendam bajir.

Plt Kepala Dinas Perdagangan Sumsel, Iwan Gunawan menjelaskan kebutuhan cabai di Palembang sekitar 25 ton per hari. Namun sekarang ini pasokan berkurang atau di bawah jumlah kebutuhan tersebut.

Berkurangnya pasokan dari petani karena musim hujan sekarang ini banyak  gagal panen sehingga produksi cabai menurun.

Baca Juga: Pemuda Ini Kirim Video Bugil ke Pacar Usai Putus, Ortu Korban Lapor Polisi

Sumber: suara.com

Load More