Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 17 Desember 2020 | 17:36 WIB
Pendukung Rizieq Shihab yang berrkumpul menuju Mapolda Sumsel [Moeslim/suara.com]g

SuaraSumsel.id - Kedatangan massa aksi mengatasnamakan Gerakan Rakyat Anti Kezholiman (Gebrak) ke markas Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan menyampaikan empat tuntutan mereka.

Telah mendatangi Mapolda Sumatera Selatan sejak pukul 13.00 wib, kepolisian juga telah mengantisipasi dengan pengaman ekstra sekaligus menutup ruas jalan utama di samping Mapolda.

Mereka datang memadati ruas jalan di seputar jalan Mapolda Sumatera Selatan.

Massa aksi pendukung Rizieq Shihab irit bicara pada aksi kali ini.

Baca Juga: Cuaca hingga Hewan Liar Jadi Penyebab Gangguan CCTV saat Tewasnya 6 Laskar

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi menyatakan massa aksi dari dari Gerakan Rakyat Anti Kezholiman (Gebrak) menyebut diri bukan massa aksi dai Front Pembela Islam (FPI).

"Massa aksi itu dari simpatisan bukan FPI,"katanya Kamis,(17/12/2020).

Ia pun sempat menyinggung larangan berkumpul selama pandemi yang diberlakukan oleh pihak kepolisian.

"Tentunya tidak ada izin, karena pandemi! Tentunya itu melanggar protokol kesehatan,' terang ia.

Dalam aksi ini, mereka menuntut agar pembunuhan 6 syuhada FPI diusut tuntas, bebaskan IB Habib Rizieq Shihab tanpa syarat, stop kriminalisasi ulama, dan stop dikriminasi hukum.

Baca Juga: Ini 37 Anggota FPI Jadi Teroris, Ada Abu Musab dari Kelompok Bekasi

Kontributor : Muhammad Moeslim

Load More