SuaraSumsel.id - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menyindir Menteri Keuangan Sri Mulyani dengan menyebutnya sebagai dukun peramal.
Ia melontarkan sebutan itu usai Sri Mulyani memaparkan bahwa di tahun 2045 mendatang Indonesia akan menjadi negara maju.
Menurut Fadli, Sri Mulyani seharusnya memikirkan hari ini dan tahun depan soal utang Indonesia yang dikhawatirkan akan menjadi warisan generasi mendatang.
"Ibu @KemenkeuRI menjadi dukun peramal RI tahun 2045 negara maju, 25 tahun dari sekarang. Aduh Bu, coba pikirkan hari ini dan tahun depan bagaimana caranya jangan utang melulu dan warisi gunungan utang kepada kenerasi mendatang," cuit Fadli Zon dikutip pada Kamis (19/11/2020).
Sebelumnya, Menkeu Sri Mulyani menyebut bahwa tahun 2045 mendatang Indonesia akan menjadi negara maju berpendapatan tinggi.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar ke-4 di dunia.
Namun, ia menegaskan bahwa proyeksi tersebut memerlukan persyaratan yang tidak mudah.
Siapkan Rp 99 Triliun untuk Ketahanan Pangan 2021
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan sektor pertanian termasuk pangan sangat penting dalam perekonomian nasional.
Baca Juga: Fadli Zon: Mana Berani Polisi Tindak Gibran Langgar Protokol Kesehatan?
Pada saat pandemi Covid-19 mengakibatkan penurunan aktivitas di sejumlah sektor perekonomian nasional, sektor pertanian, perikanan, peternakan dan kehutanan justru mampu tumbuh sekitar 2,5 persen (year on year/yoy)
Karena itu, pemerintah akan berusaha agar sektor pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan agar tetap tumbuh positif, khususnya pada masa pandemi Covid-19.
Salah satu upayanya adalah pemberian bantuan langsung tunai (BLT) kepada 80 juta penduduk desa.
“Bantuan tunai tersebut, termasuk untuk 3,7 juta petani, nelayan, dan buruh nelayan,” kata Sri Mulyani.
Menurut dia, dalam menjaga stabilitas harga pangan, perhatian bukan hanya terhadap daya beli masyarakat saja. Kesejahteraan petani juga perlu menjadi perhatian.
"Keseimbangan antara menjaga kesejahteraan para petani dan daya beli masyarakat, terutama masyarakat miskin di dalam keseimbangan harga pangan adalah kebijakan yang terus dijaga oleh pemerintah," dia menambahkan.
Berita Terkait
-
Menkeu Sri Mulyani Siapkan Rp 99 Triliun untuk Ketahanan Pangan 2021
-
Fadli Zon: Mana Berani Polisi Tindak Gibran Langgar Protokol Kesehatan?
-
Bali Bangkit, Jadi Tuan Rumah Konferensi Internasional MSEAP 2021
-
Guru Honorer Dapat Rp 1,8 Juta dari Pemerintah, Ini Syaratnya
-
Fadli Zon Curiga Anies Mau Dipermalukan Buntut Acara Habib Rizieq
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
Terkini
-
10 Mobil Bekas untuk Kebutuhan Harian Tangguh bagi Pembeli Budget Rp 90 Jutaan
-
Tonggak Baru Investasi Syariah: BRI-MI Resmikan KIK EBA Syariah Infrastruktur Pertama di BEI
-
9 Mobil Bekas Tahan Banting untuk Pengguna Berbudget Rp60 Juta
-
5 Cara Set Lipstik Biasa untuk Jadi Transferproof Pakai Bedak Tabur agar Tampilan Rapi
-
5 Mobil Bekas untuk Angkut Galon dan Gas bagi Pemilik Warung di Bawah Rp 40 Juta