SuaraSumsel.id - Peran penting fase uji klinik membuatnya tak boleh dilewatkan saat penelitian vaksin, termasuk vaksin Covid-19.
Hal ini diungkap oleh dr. Dirga Sakti Rambe dalam acara Dialog Produktif bertema Vaksin : Intervensi Kesehatan Masyarakat yang Efektif dan Aman, yang diselenggarakan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), beberapa waktu lalu.
"Tujuan dari proses uji klinik ini adalah, memastikan keamanan vaksin yang diuji, karena kalau kita bicara soal vaksin tidak ada tawar menawar tentang keamanan, itu mutlak. Kedua baru kita bicara tentang efektivitas," terang dr. Dirga, dilansir dari situs Satgas Covid-19.
Proses pembuatan vaksin merupakan proses bioteknologi yang rumit. Pada awalnya peneliti atau pembuat vaksin menentukan bibit vaksin.
Baca Juga: Rekor! Kasus Virus Corona di Amerika Serikat Tembus 10 Juta
Kedua saat sudah mendapat kandidat vaksin yang tepat, kemudian diujikan kepada hewan untuk mengetahui keamanan dan efektivitasnya.
Ketika pada hewan terbukti aman dan efektif, maka barulah diuji cobakan pada manusia yang dikenal sebagai uji klinik Fase I, II, dan III.
Saat ini pemerintah berencana untuk menghadirkan dan memproduksi vaksin Covid-19 di Indonesia, untuk menghentikan penyebaran, menurunkan kesakitan dan kematian akibat Covid-19.
Berbagai bukti telah menunjukkan bahwa vaksin adalah upaya pencegahan penyakit infeksi paling efektif.
Saat ini pemerintah tengah menunggu data hasil uji klinis Fase III vaksin Covid-19.
Baca Juga: Tanpa Gejala, Nenek Ini Diduga Tetap Tularkan Covid-19 yang Dideritanya
Oleh karena itu sikap kehati-hatian yang diambil pemerintah merupakan langkah tepat untuk menghasilkan vaksin Covid-19 yang aman dan manjur.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Berkas Nikita Mirzani Dikembalikan Lagi! Kasus Pemerasan Bos Skincare Makin Panjang?
-
Wacana Dokter Umum Dilatih Operasi Caesar: Solusi Krisis Dokter Spesialis atau Ancaman Bahaya Baru?
-
COVID-19 Jadi Alasan? Orangtua di Spanyol Kurung Anak Sejak 2021, Kondisinya Bikin Merinding
-
Berapa Harga Asli Lab Diamond? Shella Saukia Disentil Doktif gegara Jual Berlian Rp1,9 Jutaan
-
Bolehkan Dokter Umum Urus Operasi Sesar, Komisi XI DPR Dukung Menkes Budi Gunadi, Asal...
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Jakmania Gerah Persija Dipimpin Mohamad Prapanca dan Bambang Pamungkas, Pelatih: Nggak Tahu
- 1 Detik Gabung Bhayangkara FC Shayne Pattynama Cetak Rekor Jadi Pemain Termahal?
- Wonderkid 21 Tahun Minat Gabung Timnas Indonesia U-23, Sudah Tembus Skuad Utama di Klubnya
- Gantengnya Motor Petualang Yamaha TW200: Mesin Sekelas Tiger, Harga Premium Setara XMAX
Pilihan
-
PSS Sleman dalam Bahaya, Bintang Persija Tegaskan Ingin Lanjutkan Kemenangan
-
Siapa Raja Gol dan Assist BRI Liga 1? Egy Maulana Vikri Dikepung 4 Asing
-
Ogah Bernasib Seperti Yuran, Bojan Hodak Pilih Bungkam Soal Sanksi Ciro Alves
-
Temui Kasmudjo, Jokowi Tawarkan Bantuan Hukum Soal Dugaan Ijazah Palsu
-
Meski Anjlok, Penjualan Mobil Listrik Masih Unggul dari Mobil Hybrid di April 2025
Terkini
-
3.689 Jemaah Embarkasi Palembang Telah Berada di Tanah Suci: Diingatkan Jaga Kesehatan
-
Ramai Diburu! Ini Kumpulan Link Dana Kaget Hari Ini yang Bisa Kamu Coba
-
Live Streaming di Jembatan Ampera Dibubarkan, Ini Klarifikasi Komunitas Konten Kreator
-
Demi Jaga Kualitas Asset dan Pembiayaan Sehat, BRI Siapkan Sejumlah Strategi di Segmen UMKM
-
Harga Emas di Palembang Turun Tajam: Antam, UBS, dan Galeri24 Kompak Turun