SuaraSumsel.id - Ketua rombongan Motor Gede atau dikenal Moge, Letnan Jenderal Purnawirawan Djamari Chaniago menganggap persoalan pengeroyokkan anggota TNI di Bukittinggi Sabtu (31/11/2020) bukan masalah besar.
Pernyataan Mantan Kasum TNI ini mendapat kecaman.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, Senin (2/11/2020), mendesak Djamari meminta maaf atas pernyataannya tersebut.
"Letjen (Purn) Djamari Chaniago harus mencabut pernyataannya, yang menganggap kasus pengeroyokan oleh anggota moge yang dipimpinnya terhadap dua prajurit TNI sebagai masalah kecil," kata Neta S Pane.
Baca Juga: Ulah Pengendara Moge Keroyok TNI Bikin Geram DPR: Harus Diproses Hukum!
Menurut ia, pernyataan Djamari sudah tidak mendidik publik agar patuh terhadap penegak hukum di negara ini.
Sebaliknya, pernyataan justru merugikan dirinya sendiri sebagai purnawirawan yang seharusnya tetap menjunjung tinggi kehormatan TNI.
“Seharusnya, Djamari sebagai pemimpin rombongan moge, meminta maaf kepada publik lantaran anggotanya berbuat sewenang-wenang. Tidak hanya kepada masyarakat umum pengguna jalan, tapi juga kepada anggota TNI yang dikeroyok," ucapnya.
Neta pun menilai Djamari seharusnya memperingatkan anggota klub motor tidak arogan serta ugal-ugalan di jalanan sehingga memicu kebencian masyarakat.
"Kami berharap Djamari sebagai purnawirawan mau berjiwa besar mencabut ucapannnya itu dan meminta maaf kepada publik, khususnya kepada dua prajurit TNI yang sedang terbaring di rumah sakit akibat pengeroyokan," kata Neta.
Baca Juga: Satu Pengendara Moge Pengeroyok Anggota TNI Ternyata Masih Pelajar 16 Tahun
Usai kejadian pengeroyokkan terjadi Djamari Chaniago menyatakan kasus bukan persoalan besar.
Saat diwawancara sejumlah wartawan di Hotel Novotel, Sumbar, Djamari mengatakan persoalan itu hanya orang naik motor, lalu terjadi kepadatan dan jatuh.
"Ah enggak apa-apa, orang naik motor terus ini aja, padat sekali, begitu. Jatuh, mungkin begitu kan," kata dia.
Ia menjelaskan, komunitasnya menggelar touring dari Bandung Jawa Barat ke Aceh dengan 19 orang berombongan.
Djamari menegaskan jika keributan yang terjadi sudah terselesaikan.
"Ya sudah selesai, jangan kau tanya lagi soal itu. Enggak ada apa-apa. Kita sudah kumpul, ada Pak Dandim, Pak Subdenpom dan sudah damai, itu saja, kesalahan pahaman," kata dia.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- Kemarin Koar-koar, Mertua Pratama Arhan Mewek Usai Semen Padang Tak Main di Liga 2
- Simon Tahamata Dihujat Pendukung RMS: Ia Berpaling Demi Uang!
- Resmi! Bek Liga Inggris 1,85 Meter Tiba di Indonesia Akhir Pekan Ini
- Rekomendasi Mobil Bekas Setara Harga Motor Baru di Bawah 25 Juta, Lengkap Spesifikasi dan Pajaknya
- Rekomendasi Aplikasi Penghasil Uang Resmi Versi Pemerintah Mei 2025, Dapat Cuan dari HP!
Pilihan
-
7 Rekomendasi Mobil Seken Murah, Hemat Bensin Tak Khawatir Rawat Mesin
-
4 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta: Irit Bahan Bakar, Kabin Longgar
-
Mantan Bos PT Sritex Jadi Tersangka Kasus Korupsi, Ini Respon Tim Kurator
-
7 Motor Bekas Murah Rp2-3 Jutaan: Irit dan Bandel, Kembalikan Kenangan Masa Lalu
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Dari Lactogrow hingga SGM, Ini Daftar Susu Dapat Cashback Rp15 Ribu Alfamart
-
Bank Sumsel Babel Raih Dua Penghargaan Nasional: Perkuat Posisi sebagai Motor Penggerak Ekonomi
-
Peluru Nyasar Lukai Warga, Latihan Menembak di JSC Palembang Dihentikan
-
Link DANA Kaget Hari Ini Sudah Tersedia, Begini Cara Aman Klaimnya!
-
Harga Emas Hari Ini di Palembang Naik Lagi: Antam Rp 21 Ribu per Gram