Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 29 Oktober 2020 | 18:52 WIB
Ayman Odeh. [Foto: Istimewa]

SuaraSumsel.id - Israil Beiter Jerusalem, sebuah klub sepak bola di Israel memiliki lagu khusus bagi para suporternya.

Lagu ini sempat diunggah di YouTube sehingga menimbulkan kontroversi karena isinya yang menghina Nabi Muhammad SAW

Politisi Arab-Israel terkemuka Ayman Odeh, menyampaikan protes agar YouTube menghapus unggahan tersebut pada Rabu (28/10/2020). 

Menyadur Times of Israel, politikus Arab - Israel terkemuka Ayman Odeh menceritakan protes yang dilakukannya agar YouTube menghapus unggahan tersebut pada Rabu (29/10/2020).

Berselang satu hari, YouTube dikabarkan langsung menghapus klip video tersebut dari platform milik mereka.

Lagu kontroversial itu dinyanyikan para penggemar garis keras dari klub sepak bola Israel Beitar Jerusalem, yang dikenal bernama “La Familia”

Lagu berbahasa Ibrani tersebut menghina sang nabi dengan mempertanyakan statusnya dan asal muasal ibunya.

"Setiap pelanggaran terhadap simbol agama sama sekali tidak dapat diterima," kata Odeh.

"'La Familia' adalah kelompok rasis ... dan dalam negara yang benar-benar demokratis, kelompok teroris ini sudah lama dilarang," tambah ia

Odeh mengatakan dia telah menulis ke YouTube untuk menuntut penarikan lagu, yang telah online sejak Juli 2016 tetapi baru-baru ini menjadi "populer".

Beitar Jerusalem secara historis dianggap anti-Muslim dan anti-Arab.

Seruan Odeh muncul di tengah lonjakan kemarahan yang lebih luas di antara komunitas muslim di seluruh dunia sebagai reaksi atas pembelaan kartun nabi Muhammad oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Macron dengan tegas mendukung penerbitan kartun nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo dengan alasan menunjung tinggi kebebasan berpendapat.

Hal itu disampaikan Macron setelah insiden pembunuhan seorang guru di Paris terjadi pada 16 Oktober lalu.

Guru bernama Samuel Paty dipenggal oleh remaja pengungsi asal Chechnya, setelah menunjukkan kartun nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas.

Paty dipenggal oleh lelaki 18 tahun bernama Abdullah Anzorov di luar sebuah sekolah yang terletak di luar sekolah menengah di Bouis-d'Aulne.

Abdullah Anzorov telah ditembak mati oleh otoritas Prancis tak lama setelah kasus pemenggalam Samuel Paty terjadi.

Load More