SuaraSumsel.id - Banyak masyarakat Indonesia yang beranggapan bahwa radang usus buntu terjadi akibat menelan biji-bijian seperti biji cabai dan biji jambu, hingga akhirnya biji tersebut tersangkut dan membusuk di usus.
Tapi menurut seorang dokter, penumpukan feses atau kotoran dalam perut akibat kesulitan Buang Air Besar (BAB) bisa menyebabkan radang usus buntu atau apendisitis.
Hal tersebut diutarakan oleh konsultan bedah senior kolorektal dan bedah umum Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena Singapura, Dr Ng Chee Yung.
"Beberapa kasus tampaknya terkait dengan masalah penyumbatan dalam usus buntu itu sendiri. Hal ini dapat disebabkan, paling umum, penumpukan feses yang mengeras dan tumor, juga penyebab lain seperti cacingan," kata Ng dikutip dari Channel News Asia.
Baca Juga: Seorang Lelaki Kena Denda Rp 3 Juta Usai Percikan Feses ke Pejalan Kaki
Meski begitu kata Ng, tidak ada hal spesifik seperti makanan, minuman atau kondisi kesehatan tertentu yang menjadi faktor risiko seseorang mengalami radang usus buntu. Kebanyakan kasus biasanya terjadi secara acak.
Apendisitis diperkirakan memengaruhi kurang dari 10 persen dari populasi umum di dunia. Penelitian di Korea Selatan menunjukkan bahwa risiko seumur hidup untuk laki-laki terkena usus buntu sebesar 8,6 persen dan perempuan 6,7 persen.
"Sebagian besar kasus radang usus buntu dimulai sebagai sakit perut yang samar. Biasanya memburuk dengan cepat dan menjadi lebih jelas terasa di bagian kanan bawah perut. Pasien dapat mengalami demam dan juga merasa mual. Jika tidak diobati, intensitas nyeri biasanya memburuk menjadi tidak tertahankan dan pasien selalu akan mencari bantuan medis," papar dokter Ng.
Menurut Ng, pembedahan menjadi pengobatan andalan untuk mengatasi radang usus buntu. Sebab memilikirisiko rendah, mudah, dan cepat sembuh.
"Tidak ada dampak jangka panjang terhadap fungsi gastrointestinal seseorang setelah pengangkatan apendiks. Fungsi usus pasien tidak akan terpengaruh," ujarnya
Baca Juga: Waspada Virus Corona, Bisakah Menular karena Numpang Toilet Orang Lain?
Berita Terkait
-
42 Kabupaten Kota Berhasil Tekan Praktik BAB Sembarangan dan Dorong Perilaku Hidup Sehat
-
Daftar 8 Minuman Pelancar BAB, Dijamin Langsung Berkhasiat!
-
Rasa Sakitnya Sama! Ini Beda Nyeri Haid vs Usus Buntu
-
Duh! Diduga Kelewat Takut, Pelaku Kriminal sampai BAB di Celana saat Ditangkap Polisi
-
Kondisi Ria Ricis Usai Operasi Usus Buntu: Jalan Bungkuk Kayak Nenek-Nenek
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Ulat Ditemukan di Makanan Program MBG, Sejumlah Siswa Dilarikan ke Puskesmas
-
Aksi 'Indonesia Gelap' Meluas, 700 Mahasiswa Palembang Turun ke Jalan Besok
-
Songket PaSH Siap Mendunia: Bawa Sentuhan Modern untuk Kain Tradisional di BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Hujan Berpotensi Guyur Sebagian Besar Sumsel, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Korupsi Perizinan K3: Kabid Disnakertrans Sumsel dan Pihak Swasta Jadi Tersangka