SuaraSumsel.id - Survei yang diadakan Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) memperlihatkan masih banyak siswa dan guru yang tidak mengenal aplikasi yang bisa digunakan dengan bantuan Kuota Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Wakil Sekretaris Jenderal FSGI Fahriza Marta Tanjung menjelaskan dalam survei yang dilakukan pada 2-3 Oktober memperlihatkan dari 86,2 persen dari 116 guru tidak mengenal aplikasi agama Islam "Aminin" yang ada di Kuota Belajar.
"Bahkan pada siswa persentasenya lebih besar lagi sekitar 91,2 persen dari 295 siswa tidak mengenal aplikasi Aminin. Jadi kita bisa berkesimpulan bahwa aplikasi ini kurang dikenal baik pada guru maupun siswa," kata Fahriza dalam konferensi pers virtual FSGI dipantau dari Jakarta pada Minggu (4/10/2020).
Menurut survei itu, aplikasi yang paling sering digunakan guru agama untuk pendidikan agama Islam adalah aplikasi video seperti Youtube, aplikasi berbasis pesan seperti WhatsApp dan aplikasi ruang kelas seperti Google Classroom.
Sedikit berbeda, pada siswa secara berturut-turut aplikasi yang biasa digunakan adalah aplikasi berbasis pesan, aplikasi ruang kelas, aplikasi penyimpan video, dan aplikasi Al Qur’an serta Hadits.
Hal serupa juga ditemui dalam survei untuk melihat penggunaan aplikasi pembelajaran bahasa Inggris yang dapat digunakan di bantuan kuota data Kemendikbud.
Dari 80 guru yang disurvei untuk topik itu aplikasi Duolingo menjadi yang paling dikenal dengan 22,6 persen guru mengenalnya, dibandingkan 16,7 persen untuk Bahaso, 11,9 persen untuk Birru dan 14,3 persen untuk aplikasi Cakap.
Tapi, pengenalan terhadap aplikasi tidak berarti guru akan menggunakan aplikasi tersebut dengan 7,1 persen mengaku sering memakai Duolingo, dibandingkan 13,1 persen yang mengaku kadang-kadang dan 79,8 persen mengatakan tidak pernah memakainya.
Gambaran serupa juga terjadi pada siswa, dengan dari 560 siswa yang menjadi responden 28,9 persen mengenal Duolingo dibandingkan 17,7 persen untuk aplikasi Bahaso, 8,0 persen untuk Birru dan 15,4 persen untuk Cakap.
Baca Juga: 3 Bulan Kelas Online, Guru dan Murid Ini Baru Sadar Ternyata Beda Sekolah
Sekitar tujuh persen dari siswa mengaku sering menggunakan Duolingo, 16,8 persen kadang-kadang dan 76,3 persen tidak pernah memakainya sama sekali.
Survei itu menemukan aplikasi yang sering digunakan guru untuk pembelajaran Bahasa Inggris adalah aplikasi pesan seperti WhatsApp, aplikasi ruang kelas, aplikasi video, aplikasi kamus berbahasa Inggris dan aplikasi konferensi video.
Sedangkan untuk siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris, aplikasi yang sering dipakai adalah aplikasi pesan, penyimpanan video, ruang kelas, kamus bahasa Inggris dan aplikasi konferensi video.
"Berdasarkan hasil survei tersebut FSGI berkesimpulan bahwa masih ada aplikasi di luar rujukan Kuota Belajar lebih dikenal dan lebih banyak digunakan oleh guru dan siswa," katanya.
Selain itu FSGI berkesimpulan bahwa tingkat pengenalan dan penggunaan yang rendah untuk aplikasi pembelajaran menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi bukanlah perangkat utama dalam pembelajaran online atau daring.
"Rendahnya tingkat pengenalan dan penggunaan juga berpotensi mengakibatkan rendahnya serapan jumlah kuota yang sudah dialokasikan pada kuota belajar," ujar Fahriza. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bunga Bukan Cuma Buat Cewek, Kayu Bukan Cuma Buat Cowok. Bongkar Tren Parfum Genderless
-
Nyesek! Cuma Nunggak Paylater, KPR Ditolak? Ini 5 Cara 'Cuci Nama' di SLIK OJK
-
Masuk ke Night City: Ini Kumpulan Prompt AI untuk Gaya Cyberpunk Neon ala Blade Runner
-
Alih Kelola Smelter ke PT Timah: Solusi Strategis atau Beban Baru bagi BUMN Tambang?
-
Gelora Sriwijaya Bergemuruh! PORNAS XVII Korpri di Sumsel Catat Peserta Terbanyak Sepanjang Sejarah