SuaraSumsel.id - Dua warga di Papua meninggal dunia akibat terapapar virus corona atau Covid-19.
Satu warga yang meninggal dunia di Kabupaten Mimika berinisial NL (56). Pasien masuk dan di rawat di RSMM Mimika. Dokter yang menanganinya mendiagnosa Covid-19.
Kemudian, satu warga yang meninggal dunia di Kota Jayapura berinisial DWA (46). Pasien menjalani perawatan selama empat hari. Dokter yang menanganinya mendiagnosa Covid-19.
Demikian dikatakan juru bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua, dr Silwanus Sumule seperti dilansir dari Antara, Minggu (20/9/2020).
Pada Sabtu, kata Silwanus, Satgas Covid-19 Papua menerima laporan bahwa pasien positif corona bertambah 111 orang.
Adapun sebarannya Kabupaten Mimika 23 orang, Kota Jayapura 65 orang, Kabupaten Keerom tiga orang,
Kabupaten Jayapura 6 orang, Kabupaten Nabire 8 orang, Kabupaten Merauke 3 orang dan Kabupaten Kepulauan Yapen 3 orang.
Pihaknya menerima data pasien positif corona yang sembuh dari corona setelah menjalani perawatan bertambah 24 orang.
Rinciannya adalah Kabupaten Mimika 17 orang, Kabupaten Merauke dua orang, Kabupaten Nabire 1, Kabupaten Jayapura 1 orang, Kota Jayapura 3 orang.
Baca Juga: Catat! Restoran dan Kafe di Tangerang Ditutup Jika Buka Sampai Pukul 20.00
Sejak 17 Maret sampai 19 September 2020, jumlah total pasien positif terpapar COVID-19 di provinsi paling timur ini sebanyak 4.965 orang.
Dari jumlah itu, 3.582 orang dinyatakan sembuh setelah menjalani perawatan, 1.309 orang di antaranya masih menjalani perawatan. Sementara pasien meninggal akibat terpapar COVID-19 sebanyak 74 orang.
Sedangkan yang sudah kontak erat dengan keluarga yang terpapar corona bertambah sebanyak 1.909 orang, kasus suspek sebanyak 1.232 orang, probabel 49 orang.
Satuan tugas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Provnsi Papua hingga 19 September 2020 memantau sebanyak 1.232 kasus suspek corona virus di 12 kabupaten di wilayah tersebut.
Dari data yang diperoleh sebanyak 100 kasus corona virus terpantau di Mimika, Kota Jayapura terpantau 31 kasus, Kabupaten Puncak 806 kasus suspek, Kabupaten Jayapura, 220 kasus, Merauke tujuh kasus.
Boven Digoel 13 kasus, Biak Numfor 10 kasus, Jayawijaya 35 kasus, Paniai empat kasus, Paniai empat kasus, Kabupaten Puncak Jaya satu kasus, dan Kabupaten Lanny Jaya lima kasus.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Nyesek Sepatu Idaman Ternyata Sempit? Jangan Dijual! Coba 7 Trik 'Ajaib' Ini
-
Jabatan Wali Kota Prabumulih Arlan 'Di Ujung Tanduk' Gara-gara Ulah Anaknya di Sekolah?
-
Tetiba Muncul Dalih 'Chat Mesum' Jadi Alasan Buat Copot Kepsek yang Tegur Anak Walkot
-
Dugaan Blunder Sang Anak Jadi 'Beban', Siapa Sebenarnya Wali Kota Prabumulih Arlan?
-
Siapa Roni Ardiansyah? Sosok Kepsek yang 'Disingkirkan' Usai Tegur Anak Walkot Prabumulih