Scroll untuk membaca artikel
Husna Rahmayunita
Jum'at, 07 Agustus 2020 | 13:25 WIB
Wali Kota Padang dimaki emak-emak PKL. (YouTube/Bangalundo Sero)

SuaraSumsel.id - Baru-baru ini beredar video Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dimaki oleh emak-emak pedagang kaki lima (PKL).

Video itu viral di media sosial dan menjadi perbincangan di kalangan warganet. Salah satunya dibagikan oleh akun YouTube Bagalundo Sero, Kamis (6/8/2020)

Dalam rekaman tersebut, Mahyeldi tampak menghampiri sejumlah pedagang di kawasan Pantai Padang, Sumatera Barat.

Saat itu, Mahyeldi mengenakan pakaian olahraga dan masker warna hitam. Ia juga memakai helm lantaran bersepeda.

Baca Juga: 300 Kilogram Sabu Diamankan Polda Kalsel, Terbungkus 10 Karung Teh China

Laki-laki tersebut lalu mendatangi sejumlah PKL untuk memberikan teguran supaya tidak mendirikan lapak di trotoar. Namun kedatangannya justru mendapat sambutan sinis.

Beberapa pedagang yang terdiri dari emak-emak merasa tak terima mendapat teguran yang diberikan orang nomor satu di Kota Padang tersebut/

Mereka melontarkan makian kepada Mahyeldi menggunakan bahasa daerah setempat.

"Bisuak kalau apak turun, kanai injak-injak dek masyarakat mah (besok kalau bapak turun, kena injak-injak oleh masyarakat --red)," teriak seseorang dalam video.

Sementara Mahyeldi tampak santai mendengar makian dari emak-emak PKL. Tak ingin situasi makin tegang, ia pun memilih untuk beranjak meninggalkan lokasi dengan sepedanya.

Baca Juga: Demi Bayar Utang dan Beli Sabu, Pegawai Honorer di Mataram Nekat Menjambret

Kontan saja video Wali Kota Padang dimaki emak-emak PKL menuai atensi publik setelah beredar luas.

Wali Kota Padang Buka Suara

Setelah video dirinya dimaki oleh emak-emak PKL viral, Mahyeldi Ansharullah angkat bicara. Ia mengatakan, peristiwa itu merupakan hal biasa.

Pria kelahiran Bukittinggi mengaku tidak marah dan telah memaafkan warganya yang sempat memakinya.

"Saya kira itu adalah hal biasa. Saya tidak marah," ungkapnya seperti diwartakan Covesia.com--jaringan Suara.com, Jumat (7/8/2020).

Mahyeldi mengatakan tidak  akan melaporkan kejadian itu kepada  kepolisian. Sebab, ia menyadari tidak setiap warga Kota Padang bisa menerima dengan baik perbaikan yang dilakukan pemerintah setempat.

"Itu adalah konsekuensi jadi Walikota Padang. Yang jelas, saya selaku walikota Padang akan memberikan yang terbaik untuk Kota Padang," ujarnya.

Ia juga menegaskan tidak akan melakukan penertiban PKL secara besar-besaran di Taplau. Terlebih, dari pihak Satpol PP Kota Padang sudah rutin melakukan penertiban.

Load More